Lihat ke Halaman Asli

Mengatasi Keluhan Pasca Melahirkan

Diperbarui: 30 Maret 2018   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahagia Pasca Melahirkan. Sumber gambar: www.pinterest.es

Sangatlah tepat jika surga di bawah telapak kaki ibu. Amsalnya, setiap fase kehidupannya adalah perjuangan. Saat mulai hamil hingga hamil tua. Melahirkan dengan taruhan nyawa. Belum lagi usai melahirkan masih harus berjuang demi anak dan juga diri sendiri. Menyusui sembari mengembalikan kondisi fisik dan psikis seperti sedia kala. 

Usai persalinan bukan berarti perjuangan ibu selesai. Ada beberapa hal yang dihadapi. Bisa jadi membuat ibu depresi. Istilah ini sering disebut dengan baby blues

Seorang ibu juga masih mengalami masa involusi, yaitu pengecilan rahim seperti sebelum hamil. Masa laktasi, pembentukan dan pengeluaran ASI bagi bayi. Serta ekskresi cairan rahim selama nifas yang disebut pengeluaran lokhea.

Hal ini dapat menimbulkan stress dan depresi jika ibu tak mempersiapkan diri sejak dini. Terlebih jika dukungan keluarga sangat minim dalam menghadapinya. Justru pada masa-masa ini adalah cobaan datang bertubi-tubi. Selain secara fisik juga psikis. 

Secara psikis selain tidak adanya dukungan dari keluarga, orang lain yang akan memicu keresahan bagi ibu menyusui (pasca melahirkan). Seperti kritik dan saran bagi ibu menyusui yang kadang-kadang disampaikan  kurang tepat. Untuk itulah diperlukan terapi yang bisa dilakukan untuk mengurangi keresahan tersebut.

Terapi Diri

Untuk mengurangi keluhan-keluhan baik psikis maupun fisik perlu dilakukan beberapa usaha. Pertama, lupakan pekerjaan. Pada saat istirahat lupakan segala macam pekerjaan dan pikiran yang membebani. Dengan melupakan pekerjaan akan memengaruhi kualitas istirahat dan tidur ibu menyusui yang waktunya tidak banyak. Dengan tidur yang berkualitas menjadikan ibu memiliki tenaga yang kuat saat bangun tidur dan kembali mengurus bayi. Secara fisik akan terlihat lebih segar dan psikis juga mengalami keseimbangan berpikir karena ada jeda istirahat.

Kedua, Ikhlas. Apa yang dilakukan pada saat mengurus bayi dan segala aktivitas pasca melahirkan harus dilakukan dengan ikhlas. Saat keikhlasan mampu 'menghipnotis' pola pikir dan hati seorang ibu, maka pekerjaan dan mengasuh bayu akan dilakukan dengan senang hati. Tidak ada rasa khawatir dan kekecewaan yang dialami. Sehingga pekerjaan 'enjoy' saja dilakukan.

Ketiga, meditasi. Meditasi adalah proses berdiam dengan cara konsentrasi penuh. Dapat dilakukan menjelang tidur. Bagi umat muslim dapat melakukannya pada saat sholat. Jika usai nifas lakukan sholat dengan gerakan yang khusyu' dan benar.

Berdiri tegak dengan konsentrasi penuh sebelum takbiratul ihram sama dengan meditasi. Saat itu merupakan meditasi paling sempurna. Menjadikan tubuh rileks untuk mengurangi babyblues. Gerakan sholat yang lain adalah mengoptimalkan sujud. Pada saat sujud akan membantu mengencangkan otot dada. Akan mengembalikan bentuk payudara dan memerbaiki kelenjar susu. Karena ada kontraksi otot dada saat sujud secara optimal. Gerakan sholat yang ketiga yaitu saat salam. Saat salam adalah relaksasi otot wajah dan leher sehingga mengurangi ketegangan otot-otot wajah menjadikan wajah lebih fresh.

Mengantisipasi Baby Blues

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline