Lihat ke Halaman Asli

Daya Pengasihan Sendang Kasihan

Diperbarui: 22 Maret 2018   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sendang Kasihan. Foto: Ummi Azzura

Pada dasarnya setiap orang ingin tampil sempurna di depan publik. Tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki. Perempuan ingin tampil cantik dan menawan. Sedangkan laki-laki ingin tampil elegan penuh percaya diri. Banyak hal yang diupayakan untuk menunjang penampilan tersebut. Mulai dari perawatan baik dari dalam maupun dari luar. Dari yang alami hingga yang mengandung bahan kimia.

Sebenarnya, hal ini tidak hanya dilakukan oleh orang-orang jaman sekarang saja. Di mana orang pergi ke salon dan ditunjang kursus kepribadian untuk kepercayaan dirinya. Pada saat ini kegiatan yang paling banyak diminati saat ini adalah SPA. Cara ini diyakini mampu mengembalikan energi positif seseorang untuk segar kembali setelah melewati serangkaian kegiatan pekerjaan. SPA bisa menjadi terapi bagi sesiapa yang ingin sehat dan bugar kembali.

Merujuk sebuah sumber, sejak jaman dahulu orang-orang sudah melakukan SPA. Karena SPA di sini bukanlah pengertian sempit Solus Per Aqua atau perawatan menggunakan air sebagai media. SPA di sini lebih pada merileksasikan seluruh jiwa raga. Tubuh, pikiran, dan jiwa. Dalam istilah lain disebut SPA adalah keseluruhan dari mind body and soul.Dan saat ini banyak tempat-tempat SPA yang bisa digunakan untuk terapi supaya bisa merileksasikan dan mengembalikan tiga elemen tadi bersih dan segar kembali.

Jaman dahulu, orang tidak perlu ke sebuah salon untuk melakukan SPA. Pada jamannya mereka cukup membuat sebuah tempat dengan media air sebagai tempat untuk melakukan SPA. Sebagai contoh, Taman Sari di Kasultanan Yogyakarta. Di sana terdapat kolam untuk mandi para putri raja. Ada pula yang tak jauh dari kerajaan, yaitu Sendang Kasihan yang letaknya di wilayah Bantul Yogyakarta. Di tempat ini, juga digunakan sebagai tempat pemandian. Konon, menurut masyarakat sekitar tempat ini memiliki daya magis.

Sendang Kasihan

Pada jaman dahulu ada sebuah cerita. Panembahan Senapati Ing Ngalaga (Raden Bagus/Danang Sutawijaya) sebelum menjadi raja di Kesultanan Mataram Islam, Ki Ageng Wanabaya (Mangir) telah menjadi penguasa di daerah Mangir. Karena ingin menjadi penguasa tunggal di wilayah Mataram, Senapati melakukan serangan terhadap Mangir. Tapi dalam serangan itu, Senapati gagal.

Karena Ki Ageng Wanabaya memiliki pusaka berupa tombak Kyai Baruklinting. Oleh Juru Mrentani disarankan agar Senapati menggunakan siasat yakni menjadikan Putri Pembayun menjadi rantai mas yang dapat menaklukkan Mangir.

Siasatpun diterapkan. Pembayun dan beberapa pendereknya menjadi tukang barang ledhek. Agar Pembayun memiliki daya pengasihan terlebih dahulu, maka ia mandi kungkum di Sendang Kasihan. Berdasar cerita itulah, masyarakat berbondong-bondong untuk mendapatkan pengasihan seperti yang didapatkan Pembayun waktu itu.

Kenapa memilih tempat itu, karena terdapat asumsi masyarakat bahwa Sendang Kasihan dibuat oleh Sunan Kalijaga dengan menancapkan tongkat saktinya. Tetapi kalau merunut patung Ganesha dan Siwa yang ada di bawah pohon Asoka di pinggir sendang, bahwa sendang kasihan sudah ada sejak lama.  Dimungkinkan itu dulu menjadi patirtan orang-orang penganut agama HIndu.

Hal ini berkaitan dengan adanya patung ganesha yang berada di tempat tersebut. Patung Ganesha itu sekarang menjadi simbol kabupaten Kadiri. Sementara kisah Ganesha sudah ada sejak Raja Kameshwara (Kadiri). Di mana kelahiran Ganesa bersama terbakarnya Dewi Ratih dan Bhatara Kamajaya. Kisah ganesa itu diungkap dalam kakawin Smaradahana karya MPu Darmaja.

Patung Ganesha. Foto: Ummi Azzura

Mitos Pengasihan
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline