Lihat ke Halaman Asli

Waspadai Pembunuh Perempuan Indonesia

Diperbarui: 17 Maret 2018   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: rssyarifhidayatullah.com

Beberapa waktu lalu saya memiliki seorang teman yang bertahan hidup dengan berbaring. Meskipun begitu, dia tetap semangat menjadi seorang penulis. Dengan menulis semangat hidupnya tetap ada, meskipun dokter telah memvonis hidupnya tinggal sedikit persen. Keyakinannya, umur dan kematian ada di tangan Tuhan. Namun takdir mengharuskannya tak lama bertahan, kemudian dia meninggal. Disebabkan oleh kanker.

Ada sebuah kasus lagi, seorang ibu yang semula tidak merasakan sakit, tiba-tiba jatuh sakit dan merasakan nyeri pada bagian payudaranya. Hingga pada akhirnya dia memeriksakan diri secara medis, dia teridap penyakit serius yaitu kanker. Keterlambatannya mengetahui penyakit yang dideritanya mengakibatkan dia terkena kanker stadium lanjut. Parahnya, dia tak mau diobati secara medis. Jangankan kemoterapi, sedang rawat inap maupun minum obat saja tidak mau. Hingga hidupnya menyerah pada ganasnya kanker payudara.

Kanker memang menjadi salah satu penyakit  pembunuh nomor satu di dunia termasuk di Indonesia. Dari tahun ke tahun penderita kanker meningkat. Kanker payudara menjadi salah satu jenis kanker yang sangat menakutkan. Selain itu ada kanker rahim yang menyerang organ reproduksi perempuan. Masih banyak lagi jenis kanker yang ditemukan saat ini. Tak ayal, ketakutan-ketakutan menghantui perempuan dan sebagian laki-laki.

Sebenarnya kanker ini bisa dicegah dan diketahui lebih dini jika mengetahui penyebab dan gejala yang timbul. Mengingat kanker ini butuh proses dalam pembentukannya, penderita sering terlena dan tak memerhatikan gejala awal yang mungkin timbul. Gejala kanker ini memerlukan waktu yang cukup lama, kebanyakan waktu yang dibutuhkan antara 15-25 tahun.

Penderita baru menyadari jika teridap kanker saat sudah memeriksakan diri secara medis ke rumah sakit. Pada saat itulah dokter memvonis bahwa penderita telah mengalami kanker dengan kondisi parah. Hal ini disebabkan ketidakpahaman akan gejala kanker. Selain itu karena terlambat mengetahuinya, di mana gejala-gejala kanker dianggap biasa.

Proses Terbentuknya Kanker

Kanker diawali dengan munculnya benjolan. Jika benjolan yang tidak wajar ini muncul, menunjukkan proses terbentuknya kanker dimulai. Beberapa jenis kanker yaitu, 1) Kelenjar Getah Bening. Kelenjar getah bening menempati beberapa bagian tubuh yang riskan muncul kanker getah bening. Empat bagian itu adalah belakang telinga, leher belakang, dan ketiak. Hal yang perlu diwaspadai, getah bening ini kadang-kadang hilang. Namun ada yang tetap muncul kemudian mengeras. Getah bening yang mengeras ini mengakibatkan timbulnya tumor kemudian berubah menjadi kanker.

2) Terbentuknya Jaringan Kista. Kista ini merupakan benjolan yang sering diderita oleh wanita. Meskipun ada beberapa kasus, kista juga diderita oleh laki-laki. Kista merupakan benjolan yang berisi cairan berbentuk gel. Biasanya kista ini muncul pada payudara dan Rahim. Sebagai pengetahuan, bahwa laki-laki itu sangat mungkin menderita kanker payudara. Hingga saat ini telah ada kanker payudara pada laki-laki meskipun presentasinya tidak banyak.

3) Terbentuknya Tumor. Tumor merupakan suatu daging yang tumbuhnya tidak terkendali. Tumor yang tumbuh dalam tubuh, jika penderita tetap pasif maka tumor akan menjadi ganas. Istilah dalam ilmu kedokteran disebut dengan kanker.

Dari pengetahuan-pengetahuan awal tersebut dapat diketahui bahwa, tumor bisa bersifat jinak namun akan tumbuh menjadi ganas kemudian disebut Kanker. Jika dapat dideteksi lebih awal, kemungkinan akan sembuh itu besar. Namun penderita divonis kanker biasanya telah terlambat mengetahuinya. Sehingga sudah menderita kanker stadium lanjut. Di mana kemungkinan tertolong sangat kecil.

Hal ini bisa dicegah jika diketahui gejala-gejala awal dapat dideteksi lebih awal. Dan ketika telah mengetahui gejalanya langsung mendapatkan penanganan medis secara cepat dan tepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline