Magelang sebagai kota sejuta bunga terus berbenah. Baik dari segi infrastruktur maupun peningkatan sumber daya masyarakatnya. Banyak penghargaan yang telah diraih dari Kota Adipura hingga Kota Ramah Anak.
Untuk meningkatkan sumber daya masyarakat dibidang ekonomi, pemerintah mengadakan pameran kerajinan hasil karya masyarakat asli Kota Magelang. Hampir setiap tahun pameran guna mengenalkan produk asli Kota Magelang diadakan. Hal ini berkontribusi positif terhadap peningkatan penghasilan masyarakat.
Dari sisi pariwisata, Kota Magelang semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan. Gunung Tidar dengan wisata spiritual, Taman Bermain Kyai Langgeng, hingga museum yang banyak bertebaran di Kota Magelang. Semisal Museum Pangeran Diponegoro, Musuem Soedirman, Musuem BPK, Musem Bumiputera, dan masih banyak lagi. Ditambah dengan alun-alun yang dipercantik dengan air mancur, pada setiap Sabtu dan Minggu banyak dikunjungi oleh warga masyarakat sekitar dan para wisatawan untuk menyaksikan tarian air yang berada tepat depan Masjid Agung Kota Magelang.
Hal ini memicu peningkatan daya jual masyarakat. Banyak kantong-kantong kuliner yang disinggahi oleh wisatawan. Selain itu wisatawan banyak juga yang membawa buah tangan dari Kota Magelang. Baik kerajinan maupun makanan khas Magelang. Untuk itulah, pameran Magelang Expo 2018 yang mengangkat tema Gebyar Kerajinan Kota Magelang dalam rangka memperingati HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-38 digelar.
Kegiatan ini sebagai upaya mengenalkan potensi kerajinan Kota Magelang. Seperti yang disampaikan oleh Windarti, Wakil Wali Kota Magelang saat membuka pameran Sabtu (9/3), bahwa "Potensi inilah yang harus bersama sama kita pertahankan, dan kita dorong terus untuk bisa maju dan berkembang hingga meningkatkan daya saing produk-produk lokal."
Hal ini tentu harus dibarengi gerakan masyarakat kota Magelang untuk bangga menggunakan produk-produk Kota Magelang. Amsalnya sudah banyak produk lokal Kota Magelang yang sudah tembus pasar dunia. Sebut saja Kerang Laminasi dan Sarung Gloyor. Saat ini sudah menembus pasar luar negeri untuk diekspor.
Pameran ini dimulai sejak Sabtu lalu hingga berakhir Minggu (11/3) di Gedung Tri Bakti Kota Magelang. Banyak produk kerajinan lokal yang ditawarkan dalam pameran ini. Mulai dari batik, kerajinan tangan berupa rajutan, sepatu batik, hingga barang bekas yang diproses menjadi barang-barang yang 'marketable'.
Pameran dilengkapi dengan pameran buku dan produk mobil serta sepeda motor. Selain itu ada rangkaian kegiatan berupa sarasehan atau talk showyang akan diikuti oleh para pengusaha kerajinan di Kota Magelang, lomba souvenir khas Magelang, dan lomba desain batik.
Selain pameran produk kerajinan, ada juga stand untuk makanan. Sembari melihat pameran diselingi pertunjukan-pertunjukan, pengunjung bisa menikmati kuliner khas Kota Magelang dan juga berbagai jenis kuliner dari daerah lain.
Pengunjung tidak perlu khawatir, untuk dapat menyaksikan pameran ini, pengunjung tak perlu membayar a.k.a gratis. (Ummi Azzura Wijana)