Pagi belia, ia berjalan ke utara
Tidak untuk berteduh
Berhenti lalu diam
Ia biarkan tangannya meraih wajah
Bukan beroleh puja, tapi
Caci tak terperi
Beburung berayun mematut di hadapannya
Entah sekadar menghibur atau
Sungguh memberi mimpi
Langit sore mengisyaratkan pulang
Untuk menyiapkan peraduan