Lihat ke Halaman Asli

Mengembalikan Budaya

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa malam yang lalu, tiba-tiba saya terfikirkan dengan kebiasaan masyarakat sekarang yang mulai meninggalkan budaya aslinya. Bukan dalam hal tinggi, tetapi dalam hal sederhana dan justru diajarkan oleh orang tua kepada anak - anaknya. Termasuk juga saya, yang telah mengajarkannya kepada kedua anak saya. Tetapi, saya mulai berfikir untuk merubahnya, mengembalikan budaya asli keluarga kami kepada anak - anak.

Walaupun saya dahulu dilahirkan dan dibesarkan di sebuah desa di wilayah Sumatera Selatan, tetapi kedua orang tua saya asli dari suku Jawa. Perantauan dari Kebumen, Jawa Tengah. Suami saya juga asli Jawa Tengah. Sewaktu saya kecil, kedua orang tua saya mengajarkan kepada kami (anak - anaknya) untuk memanggil Pakde dan Bude untuk saudara orang tua yang lebih tua, ada juga yang kami panggil Siwo untuk kakak tertua dari pihak Bapak. Sedangkan untuk adik - adik kedua orang tua, ada yang kami panggil Pak Lek dan Bu Lek, ada juga yang kami panggil Paman dan Bibi. Tetapi, kebanyakan orang tua muda sekarang tidak mengajarkan panggilan itu lagi kepada anak-anaknya karena panggilan - panggilan tersebut dianggap sudah tidak jaman lagi, "ndeso" kata mereka. Walaupun mereka asli dari keturunan suku Jawa. Mereka lebih senang mengajarkan anak - anaknya dengan panggilan Om dan Tante untuk memanggil saudara ayah dan ibunya biar kedengaran lebih keren dan modern. Saya pun demikian. Saya kemarin termasuk dalam bagian itu.

Setelah saya renungkan dan melalui semedi yang panjang (ceile! Padahal ga pake semedi ^_^), saya ingin kembali mengajarkan panggilan Pakde - Bude dan Pak Lek - Bu Lek kepada anak - anak. Jadi, jikalau hari - hari kemarin mereka telah diajarkan memanggil Om dan Tante kepada saudara saya dan suami, sekarang saya mulai merubahnya. Biarlah dianggap tidak modern oleh orang yang mendengarkan, yang penting saya ingin melestarikan budaya. Rasanya sangat sayang jika kelak panggilan - panggilan itu hilang dari muka bumi ini.

***by the way, bagi masyarakat Jawa yang mengajarkan panggilan Om dan Tante kepada anaknya itu juga bukan suatu kesalahan lho yaa.. Saya hanya ingin melestarikan budaya saja kok.. Peace! (♥)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline