Sore itu ku pejamkan mata
Jiwaku seketika terbangun, menghampiri pada sebuah rasa
Pikirku berbelit, bertengkar antara rasa dan logika
Waktu seakan berbalik arah memaksa mengingat akan suatu luka
Napas sesakan dada dalam tangis yang kian nyata
Aku berpaling dalam untaian doa
Sebuah kata yang terucap berulang tanpa sadar menyelimuti seorang jiwa
Berharap tenang dalam suatu luka
Detik waktu terus berjalan
Aku kembali pada luka
Air mata terjatuh menyelimuti segala pinta