Hening malam temani langkah kecil nan risau
Sorot lampu kendaraan seperti menatap tajam mengarahku
Suara riuh angin mendebarkan hatiku
Pikiran kacau bawaku hingga ujung tak menentu
Aku terdiam dalam luka, menghela napas yang berhembus semakin berat
Ku pejamkan mata untuk menenangkan, tapi bayangan kacau tak bisa kuhiraukan
Seperti ditampar dalam kegelapan, ditenangkan oleh hembusan angin dihadapan
Pikirku semakin melayang, menyayat hati yang risau tanpa kejelasan
Langkahku terhenti untuk kesekian kalinya, menatap kembali sesuatu yang seharusnya dilupakan
Dalam hati, tanya ku pada Tuhan mengapa tak pernah terjawabkan?
Doa yang ku panjatkan apakah hanyalah selingan malam yang kuceritakan sebelum tidur?