Lihat ke Halaman Asli

Amos Sumbung

bekerja disebuah CSO dan menjalankan bisnis kopi kecil-kecil di Manokwari.

Jalan-jalan Ke Piaynemo Raja Ampat

Diperbarui: 17 Februari 2016   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebutlah ini rejeki nomblok diawal tahun. Pada saat traveling, tepatnya pulang kampung pada Desember 2015. Saya iseng - iseng dengan menyusun bucketlist travel tahun 2016. Pertama adalah Raja Ampat, kedua Derawan dan ke tiga Flores. Begitu balik ke Papua untuk merayakan tahun baru, rejeki nomblok itu datang, seorang kawan mengajak saya jalan-jalan ke raja Ampat. Karena saya sudah beberapa kali ke Raja Ampat maka saya dipercayakan untuk mengurus tiket sampai penginapan termasuk itinerary dari trip awal tahun 2016 ini.

Ada 2 lokasi yang masuk dalam target saya yakni Arborek atau Piaynemo. dua-duanya memiliki homstay bedanya, Arborek menjual panorama bawah laut dan Piaynemo menjual landsckape. Piaynemo sendiri berjalartak 2 kali lipat dari Waisai dibandingkan dengan Arborek. jadilah saya memilih homstay di Piaynemo sebagai lokasi utama jalan-jalan kami sekaligus sebagai tempat menginap nantinya. 3 hari usai tahun baru, kami langsung menuju Sorong kemudian memilih untuk menginap semalam karena mempertimbangkan keberangkatan kapal ke Waisai pada pagi hari selanjutnya. hitung-hitung untuk memberi kami ruang mempersiapkan beberapa keperluan di Piaynemo nanti.

Setiba di Waisay, kami sudah ditunggu om Krish, dia adalah kontak person pemilik homstay piaynemo yang menetap di Wasisay. tapi karena hari itu om Kris masih libur tahun baru, jadilah dia ikut mengantar kami ke Piayainemo. Wkatu tempu ke Piaynemo kurang lebih 2 jam. tergantung pada kondisi laut. syukurnya saat kami kesana, angin tidak begitu kencang dan gelombang laut pun cukup bersahabat. dalam perjalanan ke Piaynemo kami melihat sudah mulai menjamurnya homstay dan resort baik di darata besar Waigeo mapupun di pulau-pulau kecil. Banyak juga perahu yang hilir mudik membawa turis. belum lagi puluhan kapal pinisi yang sedang nangkring menunggu para tamunya yang sedang menyelam. Ini bukti bahwa Raja Ampat bagian utara sudah dipadati para turis yang sebagian besar adalah turis maca negara.

Dua jam terombang ambing akhirnya Piaynemo di depan mata, perahu yang membawa kami pun berlahan mengurangi kecepatan ketika memasuki sebuah selat kecil yang diapit 2 pulau mungil . didalanya lautan sangat tenang tanpa obak sedikitpun. yah disinilah kami alan tinggal 3 hari. beberapa pkerja homstay yang merupakan anggota keluarga pemilik homstay meayanani kami serta mempersilahkan kami mamsuki bungalow yang sudah disiapkan untuk kami. kamarnya sederhana tapi bersih . atapnya dari daun palem kipas sehingga membentuk pola yang sangat indah. dindingnya terbuat dari batang daun sagu . sejuk dan nyaman.

Piay nemo sendiri berarti putus karena ditombak. menurut Pak Dimara pemilih homstay, butik-bukit karang yang ada di tengah Piaynemo mirip tombak. dan pulaun yang bentuknya memanjang itu putus terbagidua kerena hantaman tombak-tombak itu. begitulah kira-kira arti Piaynemo :D.

sore hari usai ngopi kami langsung diantar ke bukit Piaynemo. bukit yang sekarang ini lagi hits karena pada tanggal 1 Januari, president Jokowi berpose diatasnya. Bukit itu sendiri sering dikunjungi banyak turis karena bentuknya yang hampir sama dengan kepulauan Wayak yang sangat iconik untuk Taja Ampat. sudah tidak susah untuk mendaki keatas karena pemilik homstay sudah membuat anak tangga yang jumlahnya lebih dari 300 anak tangga .

Usai foto-foto, selfie dan terkagum-kagum dengan pemandangan alam Piaynemo, kelapa muda sudah menunggu di bawa sana. ada beberapa penduduk kampung sekitar yang menjual kelapa muda tiap harinya. karena setelah 3 hari di Piaynemo, saya jadi tahu bahwa begitu banyak turis yang datang hanya untuk naik di "bukit Jokowi" itu. hampir semuanya turis asing termasuk yang berasal dari negara tentangga seperti Thailand. Karena mereka sebagian besar ikut paket tour atau kapal pinisi, waktu mereka jadi kurang untuk mengeksplore lokasi lain diwilayan Piay nemo, sementara kami, 3 hari sangat membrikami ruang dan waktu untuk berkeliling.

selain Puncak Piaynemo, ada lagi spot bagus yang orang-orang kenal dengan nama puncak bintang karena ktika diatas puncak, kita bisa melihat laut dengan gradasi warna yang cantik dengan bentuk seperti bintang lima. Saya sendiri 3 kali menaiki bukit bintang selama disana.

bagian selatan dari Piaynemo pun tidak kalah indahnya. padang rumput diatas bukit, pemandangan pantai pasirputih dan manggrove dari atas sangat memanjakan mata. dan spot-spot itu jarang dikunjungi orang. hanya tamu yang menginap di homestay saja yang biasa diantar para guide homstay.

Kayaking adalah favorit saya selama menginap di Piaynemo Homstay. kondisi perairan yang terlindungi dari pulau-pulau kecil membuat air laut sangat tenang dan seperti air kolam renang . tiap pagi dan sore saya selalu kayaking keliling pulau-pulau kecil. tak hanya itu, kami juga berkesempatan untuk snorkeling di beberapa spot yang ditunjukkan pemilik homstay. karangnya sih tidak begitu bagus, tapi iakannya? buanyak dan beragam. beruntungnya kami ketemu pari manta yang biasanya dicari orang disekitar pulau Arborek. hiu dan kura-kura sudah pasti bisa anda temukan disekitar perairan piaynemo.

Jarak piayanemo yang jauh menjadikan liburan kami sangat berasa. tiap waktu bisa kami nikmati dengan kegiatan semau kami bahkan hnya berleyeh-eyeh melihat ikan hiu yang sedang asik mengejar ikan-ikan kecil. tidak ada jaringan telepon sehingga bebas dari kegiatan sms, telpon apalagi berinternet. begitu indahnya pulau ini sehingga selalu masuk dalam daftar wajib kunjung bagi setiap pengunjung Raja Ampat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline