Lihat ke Halaman Asli

Countdown, Film Pengingat untuk Tobat

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13571286231237530350

[caption id="attachment_217912" align="aligncenter" width="530" caption="http://www.blitzmegaplex.com/en/index.php"][/caption]

Minggu 30 Desember 2012 aku bersama suami dan beberapa Kompasianer lain menerima undangan dari Kompasianer Babeh Helmi untuk hadir di acara  nobar film Tahiland Countdown di Blitzmegaplex Grand Indonesia.

Film bergenre slasher yang di Thailand sendiri masih belum begitu umum untuk genre ini dibintangi oleh pemain populer Pachara Chirathivat, Pataraya Krueasuwansiri, dan Jarinporn Junkiet.

Film Countdown adalah film yang mengisahkan tentang kehidupan bebas tiga remaja Thailand Jack (Pachara Chirathivat), Pam (Pataraya Krueasuwansiri), dan Bee (Jarinporn Junkiet) yang hidup bersama di sebuah apartemen di New York. Mereka tinggal bersama dan melakukan hal-hal yang buruk bersama. Mulai dari foya-foya, sek bebas, dan mengkonsumsi narkoba  dengan uang kiriman dari orang tua yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pendidikan mereka di New York.

Tapi semua berubah dan menjadi malapetaka saat pergantian malam tahun baru 2013 saat Jack mengusulkan untuk membuat pesta gila yang bisa dikenang. Saat mana mereka bertiga melangsungkan pesta dan mengundang seorang pengedar barang terlarang yang mereka telfon melalui nomer "reka-reka". Yaitu nomer telfon yang berasal dari sobekan kartu nama yang hilang salah satu sobekannya. Dan disobekan yang hilang itu berisi angka terakhir dari si pengedar.

Dan dengan "kira-kira" kemungkinan angka terakhir adalah antara 0-9, Jack pun mencoba menelfon bandar bernama Jesus tersebut. Dan dipanggilan pertama dengan memasukan 3 sebagai angka favorit Bee, kekasihnya. Dan tak lama datanglah si Bandar dengan membawa pesanan ketiga remaja ini. Namun menjelang tengah malam saat pesta berlangsung mereka dikejutkan oleh kenyataan kalau telfon yang mereka tuju salah dan orang yang datang bukanlah bandar yang mereka maksud. Jadi siapakah orang yang hadir di apartemen mereka ini? Lebih asyik lihat sendiri ya.....

Film ini secara keseluruhan ceritanya sangat menarik. Sebenarnya aku tidak ahli berkomentar soal tata suara, seting dan sebagainya. Karena aku selalu hanya fokus pada cerita. Pesan moral yang ingin disampaikan sangat kuat.

Film ini benar-benar mengingatkan kita akan pertaubatan dari dosa. Bahwa kita tidak pernah tahu sampai kapan usia kita tetap berlanjut di dunia. Bisa aja dalam hitungan mundur mulai dari 10 sampai 1 tiba-tiba saja kita sudah harus menghilang meninggalkan kehidupan dunia ini selamanya, apa yang kita bawa? Kebaikan atau keburukan penuh dosa? Iya kalau kita kita masih diberi kesempatan kedua untuk selamat dihitungan mundur tersebut, dan bisa memperbaiki diri seperti yang dialami oleh ketiga anak muda ini, bagaimana jika tidak?

Di pers release yang dibagi dijelaskan bahwa pesan yang ingin disampaikan oleh sutradaranya Nattawut Poonpiriya adalah "hati-hati dengan permintaanmu sendiri" mungkin benar, secara dia yang menyutradarai film ini dan sangat tahu alur dan inti cerita. Dimana tujuan awal Jack membuat pesta gila di malam tahun baru adalah agar pesta itu menjadi pesta gila yang bisa mereka kenang. Dan akhirnya benar-benar kesampaian menjadi pesta yang tak akan terlupakan. Tapi bagi aku yang seorang penonton juga memeiliki pandangan sendiri tentang film ini.

Dan salah satu adegan paling berkesan adalah saat tokoh Jesus menyuruh ketiga remaja ini untuk membacakan 5 ajaran dasar Budha Suci dengan paksa dan ancaman. Dan saat Bee bisa mengucapkannya dengan benar meski sambil takut dan tergagap, Jesus berkata "kau hanya bisa mengucapkannya, tapi tidak melaksanakannya".

Benar-benar sentilan yang luar biasa, terutama bagi diri sendiri. Selama ini kita belajar agama dengan baik dari kecil, sejak baru keluar dari kandungan di telinga kita yang Muslim pun sudah langsung dikumandangkan Azan, tapi pada kenyataannya pada saat iman sedang dalam kondisi turun aku masih sering lalai dan lupa untuk berbuat baik. Bahkan terkadang sudah tahu salah masih dilakukan juga. Sehingga ajaran kebaikan agama yang sudah diketahui bahkan hapal dan bisa mengucapkannya diluar kepala pun terlupakan.

Dan akhir cerita film ini menggambarkan suasana masuk ke tahun baru 2013. Dan ketiga remaja ini benar-benar move on untuk menjadi yang lebih baik. Memperbaiki kesalahan dan keadaan dan memulai semua untuk menjadi yang lebih baik lagi. Ditahun baru, memperbaiki diri menjadi jiwa baru yang penuh harapan dan menjadi lebih baik.

Film ini adalah pilihan oke untuk ditonton dimasa liburan awal tahun ini. Tapi khusus 18+ ya, karena banyak adegan yang sangat tidak dianjurkan untuk disaksikan anak dibawah umur!

Selamat menonton mulai 9 januari 2013 di jaringan Blitz megaplex.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline