Lihat ke Halaman Asli

Kamis Pahing Membudaya: Melestarikan Kabudayan Jawi di SMKN 1 Girisubo

Diperbarui: 7 Desember 2023   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen: smkn1girisubo.sch.id

Setiap hari Kamis dengan pasaran Pahing yang dikenal dengan Hari Kamis Pahing adalah hari istimewa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal ini Jawa gagrak Ngayogyakarta . salah satu pilihannya adalah Lurik Ngayogyakarta. Penggunaan busana Gagrak Ngayogyakarta merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya di Daerah Istimewa Yogyakarta.  Gagrak Yogyakarta merupakan busana adat yang warisan dari Bumi Mataram. 

Berikut merupakan komponen-komponen Gagrak Ngayogyakarta beserta filosofinya:

A. Busana Laki-laki

Dokumen Pribadi


1. Blangkon dengan Mondol

Mondol pada blangkon bagian belakang menggambarkan kondisi pada zaman dahulu di mana rakyat Yogyakarta memiliki rambut panjang yang sering digelung. Warna blangkon Yogyakarta dominan coklat, putih, dan hitam. Filosofi dari blangkon yakni "ikat" yang digunakan di kepala untuk mengingatkan ego manusia sehingga tidak ada rasa sombong.

2. Surjan

Surjan yang sering digunakan oleh Siswa SMK Negeri 1 Girisubo Gunungkidul Yogyakarta yaitu lurik. Motif lurik menggambarkan kesederhanaan. 

3. Jarik

Jarik merupakan singkatan dari "Aja Serik" yang berarti jangan iri. Kata lain dari jarik adalah Bebet (Krama lugu) dan Sinjang (Krama alus). Bebet diambil dari kata "Ubet" yang berarti sebagai manusia harus tanggap dengan keadaan sekitar. Dalam pemakaian jarik, terdapat lonthong (stagen).

4. Stagen dan Sabuk

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline