Lihat ke Halaman Asli

Sumarno

percayalah, berbuat baik tidak pernah salah

Toleransi atau Takut Disebut Manusia Tidak Toleran?

Diperbarui: 28 Desember 2019   08:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tulisan ini hanya ingin menyampaikan hal yang mengganjal dalam hati, tentang sebuah fenomena yang disebut dengan TOLERANSI.

Toleransi antar umat beragama, setahu saya itu berarti tentang menghargai umat beragama lain yang berbeda dengan kita, menghargai disini setahu saya hanya berarti bahwa kita tidak boleh mengganggu ketika umat beragama lain sedang melakukan ibadah sesuai dengan agama yang ia anut, pun sebaliknya, kita tidak akan diganggu ketika sedang menjalankan Ibadah sesuai dengan agama yang kita anut. Hal itu bertujuan untuk menjaga kerukunan warga negara (katanya)

Saya tidak tahu sebenarnya bagaimana "batasan" dalam kita bertoleransi. tapi rasa-rasanya dewasa ini kita terlalu berlebihan ketika berlaku toleransi. terkadang terkesan kita justru ikut kedalam ibadah agama lain tersebut.

Kita ambil contoh peristiwa yang baru saja kita lewati, umat agama kristen sedang merayakan hari Raya Natal. sebagaimana biasanya, yang paling sering disebut dalam acara ini adalah toleransi umat muslim terhadap hari raya Natal. Kalau kita lihat, atau yang saya lihat, rasa- rasanya umat Islam saat ini terlalu berlebihan dalam menyikapi toleransi.

Dulu setahu saya toleransi yang sering terdengar hanya sekedar membantu keamanan misalnya, mengucapkan selamat natal misalnya, tetapi kita lihat sekarang, ketika ada berita bahwa ada acara shalawat dan tarian sufi ketika ada acara natal.

Ini untuk menjaga perdamaian dan kerukunan ? ini berlebihan atau tidak? atau hanya saya yang menganggap ini berlebihan? atau otak saya ini yang salah? atau saya orang yang tidak toleran? saya sendiri bingung

Rasa - rasanya sekarang ini bahkan umat Nasrani itu tidak perlu lagi deh merayakan hari raya Natal dan tahun baru. kenapa? ya karena umat islam telah merayakannya. Rasa- rasanya sekarang ini beberapa umat muslim pun memiliki hari raya baru, yaitu hari raya Natal(?).

Entahlah saya juga bingung dan berharap ada yang berkenan untuk menjelaskan pada saya, (saya ucapkan terimakasih). Bila seperti ini berkembang mungkin nanti ada acara " menyanyikan halelujah di masjid saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. ada acara Penabuhan Rebana saat hari raya Nyepi dll. (Lucu) (Ngeri)

Eh saya mau tanya, sebenarnya kita itu Toleransi atau hanya sekedar takut dianggap "Manusia Yang Tidak Toleran" (?)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline