Lihat ke Halaman Asli

Sumarjiyati sumarjiyati

Seorang Guru PAI SD. Aktif di komunitas Aisei dan Lagerunal.

Pahit Kopi Tak Sepahit Rinduku

Diperbarui: 22 September 2023   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Pahitnya Kopi tak Sepahit Rinduku

Secangkir kopi
Terhidang menemani malam ini
Kuteguk bersama rasa pahitnya
Berharap tiap teguknya
Akan ada keajaiban untuk rinduku

Setidaknya, mampu menghangatkan tubuhku
Tubuh yang seolah membeku
Membeku karena menunggu
Menunggu hadirmu

Waktu bergulir
Menit-menit pertemuan yang di janjikan
Berlalu begitu saja
Aku putus asa

Kuteguk kembali susa kopi
Kopi yang tudak lagi hangat
Bahkan sudah sangat dingin
Sedingin hatik yang dicampakkannya

Andai dulu ku tak menerimamu
Tentu aku tak akan tersiksa
Dari tiap teguknya, secangkir kopi hitam
Mampu menyembunyikan pekatnya rinduku

Dalam hitam dan aromanya
Semoga bisa tenangkan kecewa
Pahitnya ternyata tidak seberapa
Dibandingkan pahitnya rinduku

Gunungkidul, 22 September 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline