Lihat ke Halaman Asli

Sum Arji

Mahasiswa

Mewaspadai Bahaya Logical Fallacy dalam Membuat Keputusan

Diperbarui: 29 Mei 2024   11:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai situasi yang memerlukan pengambilan keputusan. Namun, tidak jarang keputusan yang diambil dipengaruhi oleh berbagai bias dan kesalahan berpikir, salah satunya adalah logical fallacy atau kesalahan logika.

Logical fallacy adalah kesalahan dalam penalaran yang melibatkan pemikiran yang tidak benar atau tidak rasional. Kesalahan semacam ini dapat mengaburkan pemahaman kita tentang suatu masalah dan mengarah pada pengambilan keputusan yang tidak tepat. Berikut adalah beberapa contoh bahaya logical fallacy dalam membuat keputusan:

1. Argumentum ad Hominem (Serangan Pribadi) : Ini terjadi ketika seseorang menyerang karakter atau sifat pribadi lawan bicara daripada argumen yang mereka kemukakan. Misalnya, menolak suatu ide hanya karena tidak suka dengan orang yang mengemukakannya, tanpa mempertimbangkan validitas argumennya.

2. Penggambaran yang Buruk (Straw Man) : Kesalahan ini terjadi ketika seseorang menyajikan versi yang disederhanakan atau terdistorsi dari argumen lawan mereka, kemudian menyerang versi yang terdistorsi tersebut. Hal ini mengaburkan substansi dari argumen asli dan membuat diskusi tidak produktif.

3. Argumentum ad Populum (Bandwagon) : Ini terjadi ketika seseorang menganggap sesuatu benar hanya karena banyak orang yang percaya padanya atau melakukannya. Ini adalah jenis kesalahan yang sering muncul dalam budaya massa, di mana popularitas dianggap sebagai penanda kebenaran.

4. Kecocokan Konfirmasi (Confirmation Bias) : Ini bukanlah sebuah argumen, tetapi lebih merupakan kesalahan dalam proses pemikiran. Kecocokan konfirmasi terjadi ketika seseorang cenderung mencari atau mengingat informasi yang memperkuat keyakinan atau pendapat yang sudah dimilikinya, sementara mengabaikan informasi yang bertentangan.

5. Pemikiran Hitam-Putih (False Dilemma) : Ini terjadi ketika seseorang menyajikan dua pilihan sebagai satu-satunya opsi yang mungkin, padahal ada berbagai kemungkinan di antara keduanya. Hal ini mengarah pada pemikiran yang sempit dan mengabaikan kompleksitas suatu masalah.

Nama : Sumarji

Nim : 2125021018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline