Saya berkesempatan mewawancarai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Dompu, H Khaerul Insyan, SE, MM diruangannya, lantai 3 Paruga Parenta Nggahi Rawi Pahu. Pertanyaan yang saya ajukan sekitar visi spot wisata Dompu.
Dimulai dari bagian selatan Dompu. Pertanyaan yang diajukan mengenai bencana banjir yang sempat melanda beberapa desa didekat destinasi wisata Pantai Lakey. Menurut beliau banjir Daha kemaren memang tidak terlalu berpengaruh kepada pariwisata dan perekonomian masyarakat secara umum, tapi hanya mengganggu sistem irigasi sehingga banyak tanaman menjadi gagal panen.
Khusus Hu'u kemaren banjir juga sempat masuk ke tempat wisata. Tapi tidak terlalu berdampak ke kunjungan wisata. Karena arus transportasi tidak ada yang macet. Tidak ada jembatan yang putus walaupun kunjungan pariwisata tidak terlalu tinggi.
Disekitar lokasi tersebut ada beberapa kawasan pertanian. Kawasan pertanian yang terdampak banjir sangat merugikan masyarakat.
Terkait Situs Nangasia, bongkahan batuan yang sempat diambil oleh masyarakat menggunakan alat berat. Karena bebatuan yang diambil masyarakat merupakan tempat ditemukan beberapa artefak peninggalan masa lalu. Tanggapan beliau, dengan kejadian seperti itu, dibutuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga secara bersama. Dengan tetap terus dikomunikasikan dengan masyarakat khusus sekitar area kawasan situs. "Pengambilan batu selama yang masih ada disekitar situs dipersilakan, tapi jangan di ambil tepat disitusnya" tegas beliau. Masih beliau menjelaskan "harapan kita karena situs ini bernilai nilai sejarah yang luar biasa dan menjadi spot pariwisata."
Beralih tentang lokasi pertambangan dan panasbumi yang berdekatan dengan lokasi wisata. Kata beliau , bila pabum dikelola dengan baik maka akan berkontribusi besar terhadap pertambangan tentunya dibidang energi . Dari sisi pariwisata, beliau menjelaskan bila perusahaan dapat menjaga polusi akan memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar. H. Khaerul Insyan SE, MM yang merupakan mantan Kadis Pertambangan juga menceritakan tentang luasan wilayah dengan besar potensi 65% ada di Dompu dan 35% masuk kabupaten Bima.
Lanjut beliau bercerita bahwa Pantai Lakey Hu'u telah ditetapkan pemerintah menjadi Kawasan Strategi Propinsi (KSP) sedangkan Tambora menjadi Kawasan Strategi Nasional (KSN). Pantai Lakey pernah dijadikan lokasi surfing international pada dekade 1990-an. Pada saat tahun 1990an perusahaan tambang sebenarnya sudah mulai mengajukan ijin pertambangan. Ternyata sudah begitu lama perusahaan tersebut menginginkan beroperasi di Dompu.
Bergeser ke belahan barat Dompu. Rencana pengembangan Tekasire dulunya terpusat di satu titik, tapi orang menikmati alam sambil makan jagung. Karena piknik bukan masalah makan tapi menikmati pemandangan. Apalagi tren sekarang ke puncak. Dari puncak kita akan melihat lebih luas pemandangan.
Menutup perbincangan, beliau menjabarkan konsep pemerintah pusat mengenai dunia pariwisata. Banyak upaya pemerintah untuk recovery pariwisata yang meredup. Bukan lagi berapa besar nilai devisa, berapa besar kunjungan. Jadi pariwisata berdiri diatas 3 (tiga) pilar yaitu budaya kita tetap menjaga aspek budaya. Aspek sosial yaitu bagaiman turis belajar ke masyarakat tentang kehidupan sosial masyarakat lokal. Aspek lingkungan, bagaimana kita tetap menjaga lingkungan.
Kesimpulan yang saya ambil, dengan menjaga budaya dan tradisi serta menyatukan kearifan lokal tentang kelestarian lingkungan maka pengembangan pariwisata yang menjadi salah satu andalan perekonomian akan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan disaat pandemi.