Lihat ke Halaman Asli

Egoisnya keuntungan kaum kalian

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hey. Kamu. Iya kamu! Kamu yang disana ..

Kepergian mu adalah langkah terbaik

Dengan kau berpaling adalah menghindari kemunafikan!

Aku bilng aku suka sama kamu.. itu benar

Aku juga bilang kalo aku benci sama kamu.. karna memang itu yang ku rasa

Dulu aku pernah suka sama orang.. Dengan seketika itu pula aku merasa bosan

Sampai akhirnya kutinggalkan dia untuk cinta baru untukku.. begitu selanjutnya

Dan bukan hal yang tak mungkin jika aku akan melakukan hal sama disuatu hari lain

Merasakan mu yang mulai semakin mendekat pada ku ..

Dan dia yang semakin jauh dari anganku ..

Adalah suatu penyiksaan atas batin ku ..

Sampai akhirnya ku lepas dia.. agar dapat leluasa lebih dekat dengan mu

Namun aku terlambat! Kau telah pergi bersama cinta untukku yang semakin memusnah

Aku sendiri disini mencari mu.. menunggu akan hadir mu kembali

Tapi kau menghilang! Kau telah bersama dia yang ku pikir akan lebih pantas untuk mu

Karna memang ya begitulah, suatu keuntungan untuk kaum kalian dengan jumlah sedikit

Kini aku tak lagi bertanya tentang bagaimana dirimu

Kau telah tenggelam bersama semua kenangan yang terukir dalam memori otakku

Kau telah terganti (Kembali-dan-begitu-seterusnya)

Mungkin iya jika dia tak menginginkan ku hadir dalam harinya

Namun aku percaya bahwa di dunia ini tak ada yang tak mungkin

Kau datang disaat aku telah bersamanya

Lalu kau pergi disaat aku mulai menghampirimu

Dan kemudian kau Menghilang! Terlalu asik dengan wanita mu

Tapi aku senang! kukatakan aku sangat senang!

Kembali dihari ku yang tak terfokus hanya pada satu hal tak bermanfaat

Kembali mencari tapi enggan menanti.. Lupakan sejenak!

Dan kini kau! Aku menantimu, bukan untuk terkasih. Melaikan seseorang yang akan menerima suka – duka mu. Merasakan kedekatan dalam sebuah status yang telah kau tetapkan. Dan itu membuatku normal menghadapi dunia. Tak terjebak dalam emosi yang menggunung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline