Lihat ke Halaman Asli

Ingatkah Kalian?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spektra Giustinia, keluarga kecilku di masa TPB. Mereka yang selalu mengingatkanku akan arti sebuah keluarga. Eitsss, jangan salah sangka dulu ya. Keluarga di sini bukan berarti keluarga yang ada ibu bapaknya. Tapi, karena kita sudah dekat sekali, kita menganggap satu sama lain sebagai saudara sendiri layaknya satu keluarga.

Setiap harinya, keluarga ini dihiasi dengan intrik suka maupun duka. Senang susah kita lalui bersama selama kurang lebih satu tahun. Saat-saat susahnya mengumpulkan teman-teman 1/2n+1 untuk rapat pleno. Sakitnya tuh di sini #nunjuk dada. Tawa canda kita lalui bersama.

Ingatkah kalian? Saat Dita nangis di rapat pleno ‘saking’ keselnya ngumpulin 17 orang susahnya minta ampun. Cape hati, cape tenaga dan cape pikiran.

Ingatkah kalian? Saat Hanif ngambek kalau lagi moody. Kita yang kena imbasnya. Sok-sokkan izin keluar forum karena ada rapat di luar padahal nyatanya tidak ada. Itumah alibinya Hanif aja.

Ingatkah kalian? Kekaleman Yogo yang selalu membuat suasana mencair. Kalau semuanya lagi berantem dan beda pendapat. Dia datang seolah-olah malaikat tak bersayap yang dengan bangganya dia bilang, “selow”. Ya, cukup mencairkan suasana. Meskipun agak gimana gitu. Dia juga dijuluki sebagai “PDD sampai mati”. Karena karya desain poster, pamflet dan lain-lainnya sangat memukau.

Ingatkah kalian? “jangan lupa makan sayur”. Ya, perkataan Ihat sang BPH yang baik pakai banget. Jangan salah, tiap kali dia jarkom pasti ada note begitu. Sungguh luar biasa wanita ini.

Ingatkah kalian? Kebawelan Si Boncel Ira yang selalu membuat suasana di sekret gaduh. Kebiasaan dia, datang dengan muka polos, memakai tas orange dan tak lupa dengan cerita Osumnya.

Ingatkah kalian? Si Maya yang dijuluki sebagai “Chemist” karena nama FBnya yang alay. Dia yang juga “menel” kalau kata Dita, Omah dan Rahmah. Dia yang sukanya modusin Yogo. Kemana-mana selalu bareng Rahmah hingga siapapun yang melihat pasti sudah hapal.

Ingatkah kalian? Si Badut Faris yang selalu makan. Keselnya itu, kalau dia beli makan cuma buat dirinya doang. Hemph, jangan salah, diakan Kakom aku.

Ingatkah kalian? Si Nadya yang selalu sibuk ngurusin LPJ, Proposal dan LAT. Si Debby yang ngomel-ngomel mulu nagihin uang kas, “jangan lupa bayar uang kas 50rb ya, gaes”. Si Fenny yang sibuknya cuma ngurusin uang LK TPB hingga akhirnya keluar juga tuh uang. Meski harus dengan berderai air mata #lebay.

Ingatkah kalian? Si Rahmah yang tidak kalah kalemnya dengan Yogo. Si Imam yang selalu protes dan cerewet pake banget. Si Kiki yang selalu mengadu keadaannya di MPM. Si Ronal yang sibuk ngurusin ibunya yang sedang sakit. Sayafakillah buat ibunya Ronal. Si Omah sang gadis SKPM yang suka gambar, terkadang tingkahnya seperti orang psikolog. Si Fian yang selalu ribut dengan tugas laporannya. Tingkahnya keanak-anakan tapi tetap dewasanya.

Ingatkah kalian? Si Kakom dua, Riski, sang Ketua FBI tapi tidak jadi. Si Farah yang ga kalah bawelnya sama Ira. Dia itu, paling tua juga paling bawel di antara kami. Tapi, jangan salah bawelnya dia itu tanda sayang kepada keluarga Spektra. Lucunya itu, kalau Hanif dan Farah lagi berantem. Huaa, seisi sekret udah kaya dilanda bencana. Ramenya minta ampun dah.

Ingatkah kalian? Si Semmi gadis terlangsing di keluarga. Si Jaya yang paling macho. Si Titis sang Kepala Sekolah SGLA yang kadang-kadang bisanya cuma omong doang. Tapi tetap menjalankan amanahnya sebaik-baiknya.

Ingatkah kalian? Si Deky yang sempat hilang ditelan peradaban. Si Trisna yang ga jauh beda dengan Deky. Si Anes yang kadang muncul kadang tidak. Si Harja yang logatnya beda sendiri. Si Purtra yang jarang hadir hingga demisioner pun tidak hadir. Si Magda yang sibuk dengan Agriaswaranya #sedih.

Ingatkah kalian? Kepolosan Sukma yang kalau kata Omah dia cowok yang paling jujur di keluarga. Kata orang sih dia Plegmatis. Si Brian yang terkalem di keluarga. Sedihnya itu, hingga demisioner pun batang hidungnya tak muncul dalam keramaian suasana sidang. Si Arya yang sibuk dengan OMDAnya. Mukanya yang ngeledek kalau lagi ngomong. Si Rima yang bawelnya tidak ketulungan. Si Tri yang juga sibuk di Kompa.

Sorry yah kalau ada yang kelewat, hehe.

Ingatkah kalian? Saat pelantikan DPM TPB 50 disumpah di bawah Al-Qur’an. Ingatkah kalian? Saat detik-detik demisioner. Hanya air mata yang bisa ditumpahkan. Ingatkah kalian? Saat melihat adik-adik DPM TPB 51 disumpah di bawah Al-Qur’an. Momen itu mengingatkan kita akan memory setahun yang lalu. Satu tahun lebih kita lalui hidup bersama di sekret tercinta.

Hai gaes…. Ingatkah kalian dengan semua itu? Terlalu indah untuk dilupakan, gaes. Persahabatan ini sudah mengakar dalam hati. Terlalu sulit untuk Move On. Apalagi harus pindah sekret.

Terima kasih Spektra Giustinia atas kerja samanya selama setahun lebih. Terima kasih atas pelajaran selama perjalanan menuju pelabuhan demisioner. Terima kasih atas canda tawanya. Terima kasih atas suka dukanya.

Demisioner bukanlah akhir dari segalanya. Melainkan awal untuk kita hidup lebih baik bersama orang-orang yang tentunya lebih baik juga.

Selamat menempuh hidup baru di atap rumah yang berbeda-beda. Semoga cerita kita selamanya akan tetap menjadi bagian dari sejarah hidup kita masing-masing.

…Salam rindu dari Sang Pemimpi untuk keluarga Spektra Giustinia di manapun kalian berada…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline