Lihat ke Halaman Asli

Sumaenah Angmen

Guru SMPN 3 Gegesik Kabupaten Cirebon

Refleksi Pelaksanaan P5 di SD Negeri 3 Winong: Sekolahku Hijau dan Bebas Sampah

Diperbarui: 26 Desember 2023   20:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Pembuatan Poster Kampanye Sekolahku Hijau dan Bebas Sampah

Profil Pelajar Pancasila

Tujuan akhir seluruh  pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan pendidikan adalah terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 menyebutkan bahwa : "Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif." (https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/profil-pelajar-pancasila).

Profil Pelajar Pancasila dibangun  dan dihidupkan dalam diri setiap peserta didik melalui budaya keseharian satuan pendidikan, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) kegiatan kokurikuler tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan  Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan ini menjadi istimewa karena  penerapannya tidak terintegrasi dalam pembelajaran setiap mata pelajaran melainkan mempunyai porsi khusus dalam setiap alokasi jam mata pelajaran yang membuat peserta didik memiliki kesempatan untuk dapat mengembangkan kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dengan belajar dari teman mereka, guru, bahkan sampai pada tokoh masyarakat sekitar dalam menganalisis isu-isu hangat yang terjadi di lingkungan sekitar. Adapun keenam dimensi profil pelajar pancasila dijadikan pilihan untuk menjadi tujuan dan capaian projek serta menjadi dasar dalam pelaksanaan asesmennya.

Pada semester gasal Tahun Ajaran 2023/2024 ini SD Negeri 3 Winong  melaksanakan P5 dengan mengusung tema gaya hidup berkelanjutan dengan judul projek : Sekolahku Hijau dan Bebas Sampah. Tema dan judul projek ini dipilih karena berdasarkan asesmen diagnostik peserta didik kurang peduli dengan kebersihan dan penghijauan di sekolahnya. Melalui projek ini, siswa diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, gotong royong  dan Bernalar Kritis. Adapun fase capaian pembelajaran dari dimensi-dimensi tersebut adalah fase A, B dan C.

Tahap Pengenalan oleh Fasilitator Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Cirebon (sumber : Dok. Pribadi)

1. Facts  ( Peristiwa)

Pojek ini dimulai dengan tahap pengenalan, murid mengenali dan memahami konsep  lingkungan hidup, penghijauan, jenis sampah dan cara mengelola sampah. Pada tahap ini kami dibantu oleh fasilitator  lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon yaitu Ibu Cici Apriliani untuk menjelaskan konsep sekolah hijau dan bebas sampah kepada peserta didik dengan cara yang menyenangkan yakni melalui permainan dan tanya jawab.

Tahapan selanjutnya adalah kontekstualisasi. Pada minggu kedua, siswa diajak untuk  melakukan survey lingkungan secara terbimbing, serta melihat konteks lingkungan sekitar yang berkaitan dengan sumber sampah di lingkungan sekolah. Selama proses projek ini berjalan, murid tidak hanya membentuk pengetahuan, namun juga membangun kesadaran dan melakukan penyelidikan secara kritis sehingga pada akhirnya dapat merencanakan solusi aksi dari situasi yang telah mereka ketahui dan pahami. Bersama fasilitator, murid dibekali lembar kerja untuk menuliskan masalah sampah  yang mereka temukan di lingkungan sekolah dan  ide-ide yang mereka tawarkan untuk mengatasinya.  Masih dalam tahap kontekstualisasi, pada minggu ketiga, murid-murid diajak melakukan Field Trip dengan mengunjungi sekolah terdekat yang dianggap telah  berhasil mengelola sampah dan melaksanakan penghijauan. Pilihannya jatuh pada SD Negeri 2 Pegagan yang merupakan sekolah sehat dan pemenang lomba pengelolaan sampah tingkat pendidikan dasar.  Pada tahap ini, murid  dibekali lembar kerja untuk menceritakan perasaan mereka jika  sekolahnya bersih dan hijau. Murid-murid juga diajak melihat secara langsung bagaimana seharusnya sampah dikelola dan bagaimana membuat sekolahnya hijau dan asri. Dalam tahap ini fasilitator projek dan murid-murid SD Negeri 3 Winong  mengambil pelajaran dari SD Negeri 2 Pegagan dalam pengelolaan lingkungan untuk diadaptasi di SD Negeri 3 Winong.

Tahapan Aksi terdiri atas 3 kegiatan yakni Aksi 1 berupa pembuatan poster dan kampanye, aksi 2 berupa penanaman pohon dan bunga dengan media galon bekas, dan  Aksi 3 dengan membiasakan membawa tempat makan dan minum sendiri.  Pada Aksi 1 (minggu ke- 4), peserta didik secara berkelompok disesuaikan dengan fasenya masing-masing membuat poster tentang penanggulangan sampah dan penghijauan di sekolah.  Setelah itu mereka mempresentasikan posternya masing-masing. Peserta didik yang lain diberikan kesempatan untuk menanggapi kampanye tersebut. Di tahap ini, murid menuangkan aksi nyata mereka dengan melakukan kampanye bagi komunitas sekolah agar terbangun kesadaran yang lebih luas, dan merencanakan beberapa solusi program sekolah agar komunitas sekolah dapat berkontribusi untuk mengurangi populasi sampah dan menghijaukan  lingkungan sekolah. Pada Aksi 2 (minggu ke-5) melakukan penghijauan dengan pemanfaatan media barang bekas. Setiap kelompok membawa galon bekas dan mengubahnya menjadi pot bunga, lalu bersama-sama melakukan aksi penanaman pohon dan bungan untuk menghijaukan sekolah. Pada tahap ini peserta didik dibangun kesadaran tentang syarat tumbuh tanaman sehingga mereka bertanggung jawab untuk memeliharanya. Pada Tahap ini sekolah bekerjasama dengan CSR PT Indocement Tunggal Prakarsa untuk menyediakan bibit tanamannya. Pada Aksi 3 ( Minggu ke-6) dilakukan kegiatan sarapan bersama di  halaman sekolah. peserta didik diminta untuk membawa makanan dan minuman dengan menggunakan tempat makan dan minum sendiri.  Dalam tahap ini dibangun kesadaran agar kegiatan ini menjadi pembiasaan untuk mengurangi populasi sampah di sekolah.

Tahap selanjutnya adalah evaluasi, refleksi dan tindak lanjut. Pada tahap ini ( minggu ke-7), peserta didik diajak untuk merefleksikan kegiatan P5 yang sudah dilaksanakan. Mereka diberi kesempatan untuk menyampaikan tahap mana yang paling menyenangkan, pengalaman apa yang berkesan, pengetahuan baru apa yang mereka dapatkan, dan apa rencana mereka ke depan berkaitan dengan persoalan sampah dan penghijauan di sekolahnya. Hasil dari refleksi peserta didik sebagian besar menjawab bahwa tahapan yang paling menyenangkan adalah ketika melakukan Field Trip, pengalaman yang paling berkesan didominasi oleh kegiatan penanaman bunga pada media galon bekas, pengetahuan baru sebagian besar peserta didik menjawab ekobrik dan rencana ke depan didominasi oleh jawaban akan merubah kebiasaan jajan dengan membawa tempat makan dan minum sendiri. Adapun  asesmen projek menggunakan asesmen formatif melalui  LK dan unjuk kerja. Yang menjadi dasar penilaian adalah tiga dimensi yang dipilih untuk dikembangkan  yakni Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, gotong royong  dan Bernalar Kritis. Jadi bukan menilai posternya atau pot tanamannya, tetapi bagaimana siswa bisa menunjukkan capaian pada ketiga dimensi projek tadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline