Lihat ke Halaman Asli

Strategi Zionis untuk Menguasai Dunia

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kita bersyukur bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, meski geliat ke arah sana tampaknya mulai ditunjukkan oleh pemimpin negara ini yang diam-diam mengabdi pada kepentingan zionis. Semoga Allah membukakan pintu hidayah kepada mereka.

Penguasaan dunia telah dirancang dengan baik oleh zionis, tidak dalam kurun waktu setahun dua tahun, tapi ratusan tahun. Mereka berhasil melakukan privatisasi di segala bidang; kereta api, pertambangan, hutan, administrasi perpajakan dan kepemilikan tanah. Mereka mengambil alih profesi hukum, pendidikan, menyusupi filsafat, politik, sains, seni, dan yang terpenting adalah kedokteran--karena seorang dokter bisa lebih masuk ke dalam ranah privat keluarga dibandingkan para imam. Mereka menganggap  rendah agama-agama lain, menyebarkan pemikiran bebas, menyerukan agar pengajaran agama disetop dari sekolah. Di lain sisi, mereka mengendalikan pers dan mengambil alih perdagangan alkohol.

Penting untuk melihat bagaimana mereka menyusup dalam filsafat dengan mengedepankan tokoh-tokoh ateis yang mendemoralisasi kaum di luar mereka. Mereka mencabut konsep Tuhan dari pikiran orang-orang, menggantinya dengan kalkulasi aritmatika dan materialisme. Mereka mencegah generasi-generasi baru untuk menemukan jenis-jenis gerakan politik baru. Mereka akan mengalihkan perhatian kita dengan bentuk-bentuk hiburan baru; pertandingan olahraga, pengisi waktu luang, berbagai macam hobi, klub-klub malam dan tempat-tempat yang menjual miras, dan mereka akan mengadakan kompetisi-kompetisi tahunan di segala bidang. Mereka mendorong kecintaan pada kemewahan yang tak terbendung dan akan menaikkan gaji, tapi tidak akan menguntungkan karena pada waktu yang sama mereka akan menaikkan harga kebutuhan pokok dengan dalih krisis pertanian. Mereka akan merongrong sistem produksi dengan menabur benih anarki di kalangan buruh dan mendorong kelas pekerja ini untuk menyalahgunakan alkohol. Mereka akan berusaha mengarahkan opini publik ke arah segala macam teori fantastis yang mungkin terlihat progresif dan liberal.

Mereka menghilangkan mata pelajaran dari bangku-bangku perkuliahan yang bisa merusak semangat orang-orang muda, dan membuat calon penerus perjuangan bangsa ini menjadi warga negara yang taat, yang mencintai penguasa. Sebagai ganti dari pengajaran sejarah klasik yang berisi lebih banyak keburukan daripada kebaikan, mereka justru menyuruh kita belajar persoalan-persoalan masa depan. Mereka akan menghapuskan dari ingatan umat manusia rekaman abad-abad silam yang sesungguhnya tidak menyenangkan bagi mereka. Dengan sebuah pendidikan metodik, mereka akan mampu mengeliminasi sisa-sisa kemerdekaan berpikir yang sudah melayani tujuan mereka untuk jangka panjang. Kemudian mereka akan menaikkan pajak dua kali lipat atas buku-buku yang kurang dari tiga ratus halaman dan persyaratan ini akan memaksa para penulis menerbitkan karya-karya yang setelah sekian lama baru memperoleh minim pembaca. Mereka, di lain pihak, akan menerbitkan buku-buku murah untuk kesenangan mereka, dan tak seorang pun yang ingin menyerang mereka dengan penanya yang akan mendapatkan penerbit. Sama halnya surat kabar, rencana zionis membuat suatu bentuk kebebasan palsu dari pers yang memastikan kontrol lebih besar atas segala opini.

Strategi menggurita para zionis musuh Allah dan umatNya ini semakin gencar kita temui. Mereka mendirikan sebanyak mungkin majalah-majalah yang merusak dengan mengungkapkan pandangan yang menentang ajaran agama secara jelas, untuk memberi kesan sebuah sirkulasi yang bebas atas ide-ide, meski dalam kenyataan mereka semua akan mencerminkan ide-ide zionis. Mereka mengamati bahwa tidak sulit membeli wartawan karena semua dana itu berasal dari freemason-freemason di seluruh dunia, dan tak ada penerbit yang punya keberanian membeberkan itu karena tak seorang pun diizinkan memasuki dunia jurnalisme--yang juga telah digubah agar sesuai dengan kepentingan mereka. Walhasil rakyat tidak akan memperhatikan apakah pers itu bebas atau tidak lantaran mereka telah terbebani beban hidup yang berat. Mereka menyebarkan segala macam teori konspirasi agar masyarakat dunia terombang-ambing sementara mereka sibuk mengurusi kebijakan politik dan pemerintahan di setiap negara. Mereka menempatkan orang-orang kaki tangan untuk mengurusi mekanisme dari mesin bernama negara. Bagi mereka, peradaban tidak mungkin ada tanpa tirani absolut karena peradaban hanya bisa dipromosikan di bawah perlindungan penguasa, siapa pun dia, dan bukan oleh masyarakat, terlebih kelas buruh yang mengaku revolusioner. Mereka mengendalikan segalanya dari balik layar, seperti sosok mitologi yang mempunyai banyak lengan. Sepertiga mereka akan mengendalikan dua pertiga yang lainnya.

Kelas menengah menjadi bodoh akibat konsumsi minuman keras--yang mereka mahal dan elegan, dan ditoleransi oleh kebebasan. Anak-anak muda akan mengikuti hal yang sama akibat dihasut agen-agen mereka. Dalam politik, kekuasaan sejati adalah satu-satunya pemenang, dan mereka menerapkannya dengan kelicikan dan kemunafikan sebagai panglima. Tanpa ragu mereka mengambil hak milik kita, dan mampu menjatuhkan kekuasaan di setiap negara, terutama di negara yang dianggap dunia ketiga, sebagai cara untuk memperoleh kekuasaan itu sendiri. Bagi buruh, mereka akan tampil sebagai pembebas dengan pura-pura mencintai mereka menurut prinsip persaudaraan yang diproklamirkan oleh Freemasonry. Mereka akan mengatakan bahwa mereka datang untuk membebaskan dari penindas dan akan mengundang bergabung dengan barisan sosialis, anarkis, dan komunis. Sedangkan kaum konglomerat, yang mengeksploitasi buruh, diyakinkan bahwa mereka sudah memberi kebutuhan yang layak dengan mengagungkan kebutuhan primer; sandang, mangan, papan. Tapi rencana mereka sebenarnya untuk mendegradasi etos kerja dan menjamin tegaknya kelanjutan kekuasaan mereka dengan adanya kemiskinan dan stagnasi kaum buruh. Menciptakan mental babu sehingga mereka mendapat kekuatan dan energi untuk terus menekan pemberontakan, atau pun revolusi.

Selanjutnya mereka menimbulkan krisis ekonomi universal--kita telah melihatnya di 1998 dan 2008, dengan menggunakan semua cara dan perangkat yang ada di dalam genggaman mereka. Mereka menciptakan kekacauan sehingga masyarakat mengamuk ke segala arah dan menyerang siapa saja untuk dikambinghitamkan. Namun proyek pendirian loji-loji freemason terus gencar dilakukan. Di era modern dikemas dengan tampilan berbeda. Loji-loji itu merupakan sumber informasi dan juga menjadi pusat propaganda. Dalam loji-loji itu mereka akan menyatukan semua lapisan masyarakat, birokrat, dan aparat, dalam rangka menanam benih oportunis sehingga pemimpin dan masyarakat 'tercerahkan' dunia, tidak punya kepentingan selain demi uang. Ya, sosialisme dan kapitalisme adalah rekayasa ideologi terbesar mereka. Tokoh-tokoh seperti Karl Marx, Adam Smith, Lenin, Stalin, Churchill adalah boneka yang telah didesain untuk membuka jalan bagi terlaksananya sebagian rencana mereka. Tentu saja belum seberapa dengan rencana dan tujuan yang lebih besar.

Mereka juga menggemborkan dongeng mengerikan akan holocaust, dan juga menyebarkan gagasan kemanusiaan dan penolakan atas anti-semit. Ingatlah, dalam lintasan sejarah, selama kekacauan antisemitis, para pemimpin zionis tidak pernah menderita, baik dalam hal ambisi mereka maupun posisi resmi mereka sebagai administrator. Mereka membiarkan kaki tangan mereka yang mengatur adanya pertentangan antara penguasa-penguasa negara dengan orang-orang yang tertindas dan lemah dari kalangan mereka sendiri. Seolah agar penuntutan hak dan kesetaraan bagi mereka, diakui dan diangkat ke muka dunia sebagai sesuatu yang harus segera dilakukan. Buktinya jelas, yaitu berdirinya negara Israel, salah satu dari berbagai macam proyek zionis--dan untuk memperkuat stabilitas mereka. Semua yang dicanangkan oleh zionis yang katanya dinikmati oleh jutaan manusia di muka bumi, adalah kesemuan, kamuflase untuk menutupi rencana mereka.

Akan tetapi, Allah 'Azza wa Jalla tidak tinggal diam melihat hambaNya ditindas oleh musuhNya. Perlahan keborokan-keborokan mereka terkuak. Mengungkapkan bagaimana sikap mereka terhadap bangsa lain yang sangat mendalam. Terlebih terhadap Islam sebagai kesatuan antara ajaran ketauhidan, hukum-hukum syar'i, dan umat yang sebagaimana diungkap nabi Muhammad sebagai satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya. Mulai sekarang marilah kita bulatkan tekad untuk benar-benar berjuang di jalan Allah, dan mewaspadai setiap rencana jahat dari musuh-musuhNya yang berusaha membelokkan kita hingga berpaling dariNya. Na'udzubillah min dzalik. Sampai kapanpun mereka akan terus berusaha. Semoga Allah memberikan kita kesabaran dan kekuatan untuk selalu berada di JalanNya. Wallahu 'alamu bish-shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline