Lihat ke Halaman Asli

KKN 135 Langkat

UIN Sumatera Utara

Mahasiswa KKN Tingkatkan Upaya Penanggulangan Stunting di Desa Tamaran

Diperbarui: 19 September 2024   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN 135 LANGKAT DESA TAMARAN (dokpri)

Desa tamaran --- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas islam negeri sumatera utara baru-baru ini melakukan aksi sosial penting dalam rangka penanggulangan stunting di desa ini. Stunting, yang mengacu pada kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan kognitif pada anak-anak, menjadi fokus utama kegiatan KKN yang dilaksanakan selama satu bulan.

Kegiatan tersebut diadakan pada tanggal  5 Agustus 2024. Dimulai dengan pemeriksaan fisik balita yang berhadir di Puskesmas setempat berupa penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan serta pengukuran lingkar kepala. Lalu dilanjutkan dengan pemberian sedikit buah tangan, berupa telur dan susu dan sesi dokumentasi bersama mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 135. 

Mahasiswa KKN yang terlibat dalam program ini berkolaborasi dengan pemerintah desa dan tenaga medis lokal untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik untuk pertumbuhan anak. Salah satu kegiatan utama adalah penyuluhan gizi anak-anak, dengan tujuan memberikan informasi tentang pola makan sehat dan pemberian makanan tambahan yang bergizi.

"Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mencegah stunting melalui edukasi dan pelatihan praktis," ujar Koordinator KKN, ewilda. "Kami bekerja sama dengan ahli gizi dan tenaga kesehatan untuk memastikan materi yang disampaikan sesuai dan mudah dipahami oleh masyarakat."

Selain penyuluhan, tim KKN juga melakukan penyediaan paket makanan bergizi dan suplemen tambahan kepada keluarga yang membutuhkan. Mereka juga membantu mendirikan posyandu yang berfungsi sebagai tempat pemantauan kesehatan dan gizi anak-anak.

Upaya ini diharapkan dapat membantu mengurangi angka stunting di desa tersebut, yang sebelumnya mencatat angka prevalensi mencapai 45%, di atas rata-rata nasional. Penduduk setempat menyambut baik program ini, mengungkapkan harapan agar inisiatif ini dapat membawa perubahan positif dalam kesehatan anak-anak mereka.

"Dengan adanya bantuan ini, kami merasa lebih teredukasi dan mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk memastikan anak-anak kami tumbuh dengan baik," kata ibu sri, seorang ibu dari balita yang mengikuti program ini.

Program KKN ini juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat dalam menghadapi isu kesehatan masyarakat. Kegiatan ini adalah contoh nyata dari bagaimana mahasiswa dapat berperan aktif dalam memecahkan masalah nyata di lapangan, memberikan kontribusi yang berarti untuk pembangunan kesehatan komunitas.

Pemerintah desa berharap bahwa program serupa akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan melibatkan lebih banyak pihak untuk memastikan bahwa upaya penanggulangan stunting dapat berlangsung secara efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline