Hayoooo ngaku siapa yang akhir-akhir ini sering ngerasa pusing, stres ataupun bosen?
Pusing dikit butuh healing, bosen dikit pengen healing, pokoknya healing jadi kata pelarian utama untuk kabur dari beratnya hidup.
Tapi apa sih yang kalian pikirkan ketika mendengar kata healing?
Belakangan ini kata healing sangat sering digunakan diberbagai media sosial, kata healing sendiri berasal dari bahasa Inggris yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai penyembuhan, penyembuhan disini dikaitkan dengan penyembuhan jiwa, pikiran, batin, maupun perasaan.
Kenapa sih banyak generasi muda sekarang tiba-tiba mengaku butuh healing? Apakah generasi sekarang adalah generasi yang manja? Apakah disebabkan karena mereka mengalami trauma masa lalu? Atau menghadapi sebuah masalah yang berat sehingga membutuhkan healing? Apakah healing itu benar-benar sangat diperlukan atau hanya untuk pelarian saja? Mari kita jabarkan penyebab adanya healing
Strawberry Generation
Dalam buku yang dibuat oleh Prov Rhenald Kasali (Strawberry Generation), generasi sekarang atau dalam buku disebut dengan generasi Z merupakan generasi yang paling kreatif, tapi selain itu generasi ini juga dikatakan generasi yang mudah menyerah dan gampang sakit hati.
Salah satu alasannya adalah kondisi perekonomian di zaman sekarang jauh lebih sejahtera daripada dengan zaman sebelumnya, di mana sekarang ini orang tua cenderung selalu memberi apapun keinginan kepada anaknya.
Dan kebiasaan over protective dan over sharing dari orang tua, semuanya dikasih dan banyak hal yang diproteksi oleh orang tua yang tidak dialami anak-anak yang akhirnya membuat anak sekarang cenderung jadi lebih manja dan ingin segalanya instan.
Dikarenakan kondisi perekonomian yang lebih sejahtera dan orang tua mampu memfasilitasi anak dengan cukup, pastinya membuat orang tua punya ekspetasi yang tinggi dan orang tua sangat berharap agar ekspektasi itu dapat dicapai oleh sang anak.