Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Jelaga Luka

Diperbarui: 9 September 2018   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Jiwa yang terbakar gelora
serupa bara padamkan asmara loka
cintaku telah mengudara
namun apalah daya lika menganga.
Hembusan sang bayu mulai menggelitik tubuhku
desir angin mulai mengetuk pintu pikiran
porak-porandakan segala kenagan.


Hancur sudah seluruh hatiku,
rindu datang serupa angin
yang menjelma sebagai bongkahan rindu
yang tak jua menemukan titik temu.
lantas bagaimna dengan rindu yang sedang membuncah ini
bagaimana dengan harapan yang terjebak dalam lubang ini.

Dalam lelap maupun sadar,
aku masih bisa memimpikanmu
kata orang, yang abadi itu kata-kata,
maka kuabadikan engkau sebagai puisi
akar kehilangan yang tak kunjung kembali.

Malang, 09, September, 2018.


@___snbr | #snbr




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline