Lihat ke Halaman Asli

IMMADA Mataram Menyoroti Kegagalan Bupati Bima di Monta Dalam

Diperbarui: 1 Januari 2020   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penggurus IMMADA, ketua IMMADA pake baju putih di tengah

Mataram. Ikatan mahasiswa monta dalam (IMMADA) mataram diawal tahun 2020 memberikan catatan terhadap kepemimpinan IDP-Dahlan selama memimpin kabupaten Bima 1 januari 2020.

Ketua IMMADA mataram Ahdin mengatakan bahwa selama IDP-dahlan memimpin Kab.bima telah gagal membangun monta dalam  di berbagai aspek diantaranya.

1. Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur di wilayah monta dalam dinilai diskriminatif yaitu mulai dari jalan wa'I kancio sampai jalan munuju pantai rontu, hingga saat ini mengalami kerusakan yang sangat  parah sehingga tidak dapat dan layak di gunakan untuk masyarakat. Terbukti dengan kondisi beberapa jalanan yang rusak parah dan terpotong sehingga tidak layak untuk di lewati, hal ini menjadi ironis ketika musim hujan tiba, jalanan mejadi lumpuh total tidak bisa dilewati imbas dari adalah mambetnya aktivitas perekonomian masyarakat.

2. Keamanan

Dalam aspek kemanan seperti kriminalitas, pencurian, perkelahiaan antara kampung serta narkoba di wilayah monta dalam sangat meprihatinkan.  Sehingga hal tersebut menjadi momok yang menakutkan bagi mayarakat monta dalam. Wilayah mota dalam menjadi pusat konflik terbesar, disebabkan lambatnya penanganan, pihak keamanan hadir setelah ada korban bukan hadir sebagai solusi dalam persoalan, dan kami menganggap kepolisian gagal mengawal wilayah monta dalam

3. Wisata yang berbasis budaya

Wisata merupakan program yang selalu didengungkan oleh IDP-Dahlan tapi berbeda dengan wisata yang ada di pantai wane dan pantai rontu, wisata yang ada di pantai wane pembangunanya tidak berdasarkan pada wisata yang bebasis budaya justru dibangunnya patung yang berbaur tentang proses penghapusan budaya local. 

Sebagai salah satu wilayah yang memiliki aset pariwisata yang berpotensi, tentunya Monta dalam harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah kab. Bima, selain dari pada harapan perekonomian yang berkemajuan juga bisa di jadikan sebagai icon local wisdom (budaya local) yang masih asli dengan pelestarian cerita-cerita rakyat seperti halnya cerita legenda labibano yang sering  di peringatkan setiap tahun. 

Harapan ini tentunya sangat jauh dari harapan masyarakat monta dalam, pemerintah kab, Bima sampai Dengan hari ini seolah-olah acuh-tak acuh terhadap wilayah Monta dalam, terbukti dengan tidak didukungnya aset tersebut dengan pembangunan infrastruktur jalanan. 

Ironisnya sudah selama masa kepemimpinan IDP 4 tahun wilayah Monta dalam belum pernah dikunjungi, baik dikunjungi secara pribadi maupun atas nama pemerintahan, hal kemudian memunculkan mosi ketidak percayaan lagi terhadap kepemimpinan IDP-DAHLAN.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline