Lihat ke Halaman Asli

Sultani

TERVERIFIKASI

Penulis Lepas

Dari "Amin" ke "Aman": Bukti Anies-PKS Identik Secara Politik

Diperbarui: 29 Juni 2024   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Anies Baswedan mendapat kehormatan dari pimpinan PKS dalam kontestasi politik (Sumber: CNNIndonesia.com)

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah mendeklarasikan salah satu tokoh seniornya Sohibul Iman sebagai kandidat Pilkada 2024, yaitu calon Gubernur Jakarta. Pengusungan sosok yang  pernah menjadi Presiden partai ini sempat menimbulkan kalkulasi politik bahwa PKS akan meninggalkan Anies Baswedan, tokoh idolanya dalam kontestasi politik selama ini. Rupanya PKS tidak bisa meninggalkan Anies Baswedan begitu saja meskipun beberapa tokohnya sempat berpendapat, mantan capres 2024 ini tidak pantas lagi berlaga dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Di pihak lain, Anies Baswedan sudah menyatakan bahwa dirinya siap untuk menjadi calon gubernur Jakarta berikutnya dan akan bertarung dengan lawan-lawan politiknya nanti. Sikap Anies ini langsung disambut oleh DPW PKB Jakarta dengan mendeklarasikannya sebagai calon Gubernur Jakarta periode 2024-2029. Kali ini PKS dan Anies berbeda perahu, namun masih saling melirik satu sama lain. Keduanya masih enggan untuk melepas tangan satu sama lain sehingga selalu seiring walau beda kendaraan.

Jalan keluarnya adalah, PKS mendampingkan Anies Baswedan dengan calon gubernur pilihannya Sohibul Iman. Kombinasi kedua sosok dengan latar Islam ini kemudian disingkat menjadi "Aman", yaitu Anies-Sohibul Iman. Perkawinan Anies-Iman ini menguatkan pemikiran saya bahwa hubungan politik yang mesra antara Anies dengan PKS membuat keduanya sulit untuk melepaskan diri satu sama lain. Senyawa politik keduanya semakin lama semakin menyatu sehingga keduanya saling berkontribusi dalam membentuk identitas politik yang serupa.   

Hasil dari hubungan yang mesra tersebut membuat Anies-PKS identik secara politik. Istilah "identik secara politik" digunakan untuk menggambarkan situasi di mana dua atau lebih individu, kelompok, atau entitas politik memiliki pandangan, sikap, platform atau kebijakan politik yang sangat mirip atau bahkan sama persis. Istilah ini sering digunakan dalam konteks analisis politik untuk menunjukkan kesamaan dalam pandangan politik atau kebijakan di antara berbagai aktor politik.

Makna "identik secara politik" dalam konteks hubungan antara Anies Baswedan dengan PKS dapat dilihat dari kesamaan pandangan, sikap, dan strategi politik yang mereka miliki, terutama dalam menghadapi berbagai kontestasi politik sejak Pilkada Jakarta 2017, Pemilihan Presiden 2024, hingga Pilgub Jakarta sekarang. 

Ilustrasi deklarasi Anies Baswedan sebagai calon Gubernur Jakarta 2024 (Sumber: Antaranews.com)

Meskipun Anies Baswedan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk Pilgub Jakarta 2024, PKS tetap mendukungnya dengan mengusulkan Sohibul Iman sebagai calon wakil gubernur, sehingga terbentuk pasangan "Aman" (Anies-Sohibul Iman). Kesamaan pandangan politik ini menunjukkan bahwa Anies dan PKS memiliki agenda dan tujuan politik yang selaras.

Beberapa fakta yang menunjukkan kesamaan "identitas" antara Anies dengan PKS yang membuat mereka identik secara politik adalah:

           

1. Kesamaan Ideologi dan Nilai

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline