Lihat ke Halaman Asli

Sultani

TERVERIFIKASI

Penulis Lepas

Pengalaman Seru Menitik Wilayah Bodetabekjur Dengan Foto di "Google Maps"

Diperbarui: 21 April 2024   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Google Maps (Diedit dari dokumentasi pribadi)

Kita semua pasti pernah menggunakan Google Maps untuk keperluan perjalanan, entah menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan berbasis daring. Tapi tahukah Anda, Google Maps juga memiliki fitur berbagi foto yang akan disimpan Google sebagai foto petunjuk lokasi yang dicari orang lain. Kebayang kan kalau foto yang kita kirim ke Google Maps ini bisa membantu orang lain menemukan tempat yang mereka cari. Akan lebih bermanfaat lagi foto kita, kalau disertai dengan keterangan yang jujur dan akurat.

Saya sudah cukup lama menggunakan fitur berbagi foto di Google Maps ini. Catatan dari Google Maps terakhir yang saya intip, jumlah foto yang saya unggah ke aplikasi ini sudah mencapai 6.773 file. Menurut saya, ini jumlah yang cukup banyak yang memerlukan dedikasi waktu dari memotret, mengedit, mengunggah hingga memberi keterangan atau me-review tempat-tempat tertentu, atau dalam dunia digital dikenal dengan istilah membuat meta data.

Mengapa saya bisa mengunggah foto hingga 6 ribu file lebih? Jawabannya sederhana. Karena hobi. Awalnya saya iseng saja mengunggah foto-foto yang menurut saya bagus dan cukup informatif. Hitung-hitung, saya memanfaatkan Google Maps sebagai tempat penyimpanan foto dokumentasi perjalanan. Dari iseng mulai muncul kesenangan karena Google memberikan informasi bahwa foto-foto yang saya unggah ternyata membantu orang-orang yang hendak mencari tempat yang ada di foto saya.

Awalnya sebulan sekali saya menerima notifikasi dari Google Maps bahwa foto saya sangat membantu orang lain yang hendak mencari tempat-tempat baru. Dari sini mulai muncul keinginan untuk memotret tempat-tempat yang baru saya kunjungi lalu diunggah ke Google Maps. Saya lalu menambahkan satu tugas baru dalam setiap perjalanan, yakni memotret tempat-tempat yang baru, mencari tahun informasinya, lalu unggah.

Semua perjalanan dinas ke beberapa wilayah di Indonesia selalu disertakan dengan tugas tambahan ini. Dari Papua, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Bali, Jawa, hingga Sumatera saya punya koleksi fotonya di Google Maps. Obyeknya bermacam-macam, mulai dari alam, bangunan, manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, bahkan obyek-obyek kecil yang tidak menggambarkan sebuah tempat. Misalnya, bagian dari bangunan, bagian tubuh saya sendiri, rumput, genangan air, dan lain-lain. Semua ini diberi catatan oleh Google Maps berdasarkan titik koordinatnya masing-masing.

Bodetabekjur

Lalu, di mana letak hubungan antara foto-foto yang dikirim ke Google Maps tersebut dengan wilayah aglomerasi Jakarta, yaitu Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Cianjur (Bodetabekjur)? Foto-foto di Google Maps merupakan informasi yang akan digunakan Google untuk memandu orang yang hendak mencari atau menuju ke kawasan ini. Semakin lengkap foto yang dikirim dengan informasi yang akuran sangat memudahkan Google memandu orang lain yang menuju ke tempat yang ada di foto.

Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur, yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Jabodetabekpunjur, adalah kawasan strategis nasional yang meliputi seluruh wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, sebagian wilayah Provinsi Jawa Barat, dan sebagian wilayah Provinsi Banten (Perpres. No. 54 tahun 2008).

Ilustrasi Google Maps di salah satu pusat kuliner di Kota Tangerang Selatan (Sumber: Diedit dari akun pribadi Google Maps)

Saya memiliki koleksi yang cukup lengkap untuk wilayah Jawa Barat. Hampir semua kabupaten/kota, fotonya saya koleksi di Google Maps. Semua foto tersebut saya kumpulkan dari perjalanan dinas, wisata, silaturahmi, atau touring. Dari kelima wilayah tetangga Jakarta ini, koleksi foto paling banyak adalah Kota Depok yang jadi tempat tinggal saya. Kemudian Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline