Lihat ke Halaman Asli

Sultani

TERVERIFIKASI

Penulis Lepas

Idul Fitri 2024 Saatnya Rekonsiliasi, Sudahi Amarah dan Kebencian

Diperbarui: 11 April 2024   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- Warga saling bersalaman seusai shalat Idul Fitri di Masjid Nurul Iman, Kuang Jukut, Desa Pringgarata, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Rabu (10/4/2024). (KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA)

Oleh: Sultani

Ketika pemerintah mengumumkan bahwa 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu 10 April 2024, umat Islam di seluruh Indonesia menyambutnya dengan gembira karena artinya perayaan Idul Fitri akan dilaksanakan secara bersama-sama dengan Muhammadiyah. Sebelumnya, Muhammadiyah telah mengumumkan untuk merayakan Idul Fitri pada Rabu 10 April.

Saya tergerak untuk menulis artikel ini sebagai artikel yang ke 101 untuk masa keanggotaan sebagai Kompasianer selama 3 bulan 3 hari. Bagi saya momentum Idul Fitri tahun ini terbilang unik dan realitasnya sangat dinamis.

Ilustrasi Idul Fitri (Sumber: Akurat.co)

Keunikan tersebut lantaran Idul Fitri bertepatan dengan puncak dari konflik Pemilihan Presiden 2024 yang sedang diadili oleh Mahkamah Konstitusi. 

Perayaan Idul Fitri secara bersamaan antara pemerintah dengan Muhammadiyah adalah sebuah realitas yang dinamis. Perayaan Idul Fitri secara bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah baru terselenggara kembali tahun ini, setelah beberapa tahun sebelumnya selalu selisih satu hari. 

Kehadiran kedua belah pihak dalam menyambut Idul Fitri secara serentak memberikan contoh bahwa kerja sama dan toleransi lintas aliran dan lembaga dapat menghasilkan dampak positif bagi keseluruhan masyarakat.

Selain itu, momentum lebaran secara bersamaan ini juga menunjukkan kolaborasi yang positif antara dua entitas penting dalam masyarakat. Momentum ini tidak hanya menjadi perayaan agama, tetapi juga menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya membangun harmoni dan persatuan di tengah perbedaan yang ada.

Perbedaan metode penentuan tanggal 1 Syawal membuat perayaan Idul Fitri selalu berbeda hari antara pemerintah dengan Muhammadiyah (Sumber: Kompas.com)

Merayakan Idul Fitri secara bersama-sama merupakan langkah konkret untuk memberikan contoh bagi masyarakat bahwa perdamaian dan kerukunan dapat terwujud melalui dialog dan kerja sama yang baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline