Sebelum melangkah ke jalan raya menuju kampung halaman, ada satu hal penting yang tidak boleh dilupakan: keamanan rumah. Biarkan perjalanan mudik menjadi perjalanan penuh kedamaian dengan memastikan bahwa rumah terlindungi dengan baik selama mudik. Ingatlah, perjalanan yang aman dimulai dari rumah yang aman.
Ramadan bercerita 2024 hari 25 akan memaparkan 4 faktor pemicu yang membuat rumah kosong yang ditinggal mudik rawan disatroni maling. Faktor-faktor tersebut selalu mengundang kerawanan terhadap rumah juga kerawanan bagi lingkungan tempat tinggal.
Kerawanan terhadap keamanan rumah menjelang musim mudik lebaran sudah menjadi isu publik sejak dulu. Aparat keamanan dan jajaran pemerintahan selalu mengingatkan, agar para pemudik yang hendak mudik untuk meningkatkan keamanan rumahnya masing-masing selama mereka berada di kampung halaman. Himbauan ini mengacu pada fakta bahwa selama musim mudik tindak pencurian atau pembobolan rumah-rumah kosong cenderung meningkat.
Perubahan pola aktivitas selama bulan Ramadan, rumah kosong, dan berubahnya perilaku masyarakat membuat persoalan keamanan rumah selalu menjadi isu yang cukup mengganggu di akhir bulan Ramadan, terutama menjelang musim mudik lebaran.
Kasus-kasus pencurian di siang hari yang marak karena sebagian besar orang berpuasa dan aktivitas sehari-hari berkurang, rumah-rumah dan tempat-tempat lainnya menjadi lebih sepi. Kondisi ini memberikan kesempatan bagi pencuri untuk melakukan aksi kejahatan mereka tanpa terlalu banyak gangguan.
Berita-berita tentang pembobolan rumah pada malam hari yang marak, karena selama bulan Ramadan banyak orang pergi ke masjid untuk menunaikan salat tarawih. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kejahatan untuk membobol rumah-rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Simak 4 faktor berikut yang menjadi pemicu kerawanan terhadap keamanan rumah ketika ditinggal mudik. Mewaspadainya akan membuat rumah menjadi aman selama mudik lebaran.
1. Rumah Kosong