Lihat ke Halaman Asli

Sulistyawati

Teaching eating and hunting

Pembelajaran Berdiferensiasi: Membawa Setiap Siswa Menuju Potensi Maksimal Mereka

Diperbarui: 9 Oktober 2023   23:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siswa itu Unik

Perlu disadari bahwa setiap siswa itu unik. Mereka bisa berasal dari latar belakang yang berbeda, kemampuan awal yang berbeda, dan mereka memiliki tingkat kesiapan yang berbeda dalam menerima materi pelajaran. Hal tersebut telah pula disampaikan oleh Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara bahwa salah satu wujud dari kemerdekaan belajar bagi siswa adalah dengan menyelaraskan aktivitas pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Tidak bisa dipungkiri jika guru dituntut untuk menjadi teladan serta bisa memotivasi siswa sehingga menguatkan kemampuan siswa. Harapannya siswa dapat tumbuh dan berkembang secara holistic dalam cipta, rasa, dan karsa. Bertaut dengan tumbuh kembang siswa, pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu opsi untuk guru dalam mengembangkan kemampuan siswa secara optimal (Sulisetiawati, 2022). Disinilah pembelajaran berdiferensiasi memainkan perannya. Pembelajaran berdiferensiasi memberikan alternatif penyelesaian dan pelaksanaan pembelajaran sekaligus penilaian yang sangat unik.

Lalu, apa itu pembelajaran berdiferensiasi?

Pembelajaran berdiferensiasi (differentiated instruction) adalah pembelajaran yang memperhatikan perbedaan individual anak. Pembelajaran berdiferensiasi memberi keleluasaan siswa untuk mengeskplorasi dan meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar mereka (Safi'i, 2019). Pembelajaran berdiferensiasi menjadi salah satu perubahan paradigma belajar dalam Kurikulum Merdeka. Guru dapat mengelompokkan siswa berdasarkan karakteristik, kemampuan, dan potensinya dalam pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi memberikan kesempatan bagi guru untuk berlaku adil dalam memenuhi kebutuhan siswa. Adil dalam kalimat ini adalah adil dalam memberikan kesesuaian antara kebutuhan siswa dan proses pembelajaran. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki tiga strategi dalam penerapannya, yaitu diferensiasi konten, proses, dan produk (Tomlinson, 2001).

Pemetaan kebutuhan belajar menjadi hal pokok dan penting dalam menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Adanya pembelajaran berdiferensiasi akan membuat siswa senang karena kebutuhan belajar mereka terpenuhi secara optimal. Pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi perlu perencanaan yang matang dengan melakukan observasi kepada siswa. Observasi dapat dilakukan dengan memberikan angket maupun wawancara untuk mengetahui kebutuhan belajar siswa. Seorang guru harus mampu mewujudkan suasana belajar yang nyaman, aman dan mendukung siswa mendapatkan kesempatan belajar yang maksimal (Himmah & Nugrahei, 2023).

Optimalisasi Gaya Belajar dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Salah satu hal yang mempengaruhi siswa dalam kondisi belajar adalah gaya belajar. Gaya belajar adalah kecakapan siswa dalam mencerna informasi. Banyak macam gaya belajar, ada siswa yang nyaman ketika menjalan praktik dan mengaplikasikannya (kinestetik), ada pula yang antusias untuk mendengarkan penjelasan (auditorial), ada pula yang gemar melihat gambar, teks, atau video (visual), dan terdapat pula siswa yang lebih paham belajar ketika membaca dan menulisnya Kembali apa yang dibaca (reading and writing). Selama proses pembelajaran guru perlu memvariasi kegiatan pembelajaran, seperti pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi menjadi kunci untuk memfasilitasi siswa dari segi keunikannya dalam gaya belajar.

Salah satu pengoptimalan gaya belajar siswa dalam pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan dengan diferensiasi konten. Pembelajaran berdiferensiasi konten adalah bentuk strategi pembelajaran dengan menyajikan konten yang berbeda seperti menggunakan sumber daya yang berbeda (buku teks, artikel, atau video). Implementasinya dapat dilakukan dengan pemberikan sumber belajar yang bervariasi sesuai dengan gaya belajar siswa. Siswa yang memiliki gaya belajar visual bisa diberikan buku bacaan atau video. Siswa yang antusias dalam mendengarkan dapat difasilitasi dengan mp3 materi atau video. Guru dapat memberikan web laboratorium maya atau puzzle untuk siswa dengan gaya belajar kinestetik. Gaya belajar reading and writing dapat diberikan sumber belajar berupa teks bacaan, video, atau artikel terkait. Sumber belajar yang bervasiasi tersebut dapat guru terapkan dalam LKPD.

Berbagai sumber belajar tersebut dapat memfasilitasi siswa untuk bereksplorasi dalam mencari informasi dan materi. Siswa yang memiliki gaya belajar lebih dari satu dapat memanfaatkan semua sumber belajar tersebut. Guru harus fleksibel dalam merancang pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan siswa.

Beragam Produk untuk Menumbuhkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Strategi pembelajaran berdiferensiasi melibatkan modifikasi metode, sumber daya, maupun produk untuk menyesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan siswa. Diferensiasi produk menjadi salah satu strategi yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas siswa. Diferensiasi produk mampu mengakomodasi perbedaan kemampuan, keunikan, dan keberagaman dalam mengolah informasi dan mengekspresikan kreativitas mereka. Hal tersebut dapat membangun rasa percaya diri siswa, serta mengaktifkan suasana pembelajaran di dalam kelas. Tentu saja, guru perlu melakukan perencanaan dan evaluasi pembelajaran dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi produk. Harapan dan tujuan pembelajaran juga harus guru sampaikan dengan jelas kepada siswa untuk memastikan pemahaman yang sama tentang produk yang dihasilkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline