Lihat ke Halaman Asli

Dahlan Iskan Pantau Letusan Kelud

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13924451071136904845

[caption id="attachment_322733" align="aligncenter" width="640" caption="Letusan Gunung Kelud"][/caption]

Jakarta (15/2) - Aktifitas erupsi Gunung Kelud masih tinggi. Statusnya masih awas. Data terakhir menyebutkan letusan paling besar terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, Kamis (13/2). Letusan itu merupakan terbesar dari tahun sebelumnya.

Hal ini mendapat perhatian Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Melalui akun twitternya ia melaporkan hasil pantauan Agus, Manajer Kebun Kopi PTPN XII yang berada di radius 10 km dari Gunung Kelud. Berikut petikan kultwittnya.

Pada jumat (14/2) sekitar jam 13.00 pengungsi yang separuhnya laki-laki kembali ke desa bersihkan atap dari debu. Mereka takut kalau ada hujan nanti rumah roboh karena atap keberatan beban pasir, kerikil, dan debu. Sesaat setelah letusan, Pak Agus bunyikan sirine kebun yang terdengar sampai jarak 6 km. Sehari sebelum Gunung Kelud meletus, mereka sudah latihan mengungsi ke fasilitas kebun.  Tapi letusan ternyata lebih dahsyat dan mereka mengungsi lebih jauh. Di desa Sepawon, desa tertinggi kedua dilereng Kelud, saat meletus sekitar jam 22.50 warga belum ada yang tidur karena memang sudah dalam keadaan siaga.

Sebelumnya, Mantan Dirut PLN ini berada di Surabaya untuk menghadiri Debat Bernegara. Karena bandara ditutup akibat debu erupsi, perjalanan pulang ke Jakarta sempat tertunda.

Mantan wartawan senior Jawa Pos itu menambahi kalau siang ini 7 bandara sudah akan dibuka, antara lain Malang, Surabaya, Semarang, Solo, Jogja, Cilacap, dan Bandung . Ijin buka bandara tersebut sudah diberikan Airnav, BUMN Navigasi Udara.

Dahlan menuturkan jika abu letusan gunung berbahaya bagi pesawat. Pernah terjadi pesawat Boeing 747 BA terbang dari London ke Sydney terjebak abu erupsi Gunung Galunggung puluhan tahun silam. Saat melintasi udara Jawa Barat di ketinggian 40.000 kaki tiba-tiba satu mesin mati. Beberapa detik, satu mesinnya lagi mati. Pilot berusaha menghidupkan tapi gagal. Bahkan mesin ketiganya mati, hingga semua mesin mati. Merasakan pesawat menukik ke bumi dari ketinggian 30.000 kaki, penumpang histeris, dan pilot terus berusaha menghidupkan mesin namun gagal. Saat pesawat hampir jatuh di dekat Bandung, mesin pesawat hidup satu dan satu lagi. Akhirnya pesawat bisa dikendalikan dan mendarat darurat di Bandara Halim.

Gunung Kelud yang pernah mengalami erupsi “tertahan” pada 2007 akhirnya kembali meletus pada Kamis (13/2) malam. Letusan itu menyebabkan hujan batu-pasir dan kerikil di wilayah Blitar, Tulungagung, Trenggalek hingga Ponorogo.

Selain menyelimuti kota-kota di Jawa Timur, abu vulkanik yang volumenya diperkirakan mencapai 80 juta kubik dilaporkan juga menyembur ke daerah-daerah lain hingga radius 150 km di Jawa Tengah, Jawa Barat, serta daratan Pulau Madura sehingga menyebabkan tujuh bandara sempat ditutup. []

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline