Lihat ke Halaman Asli

Agus Sulistiyani

Mahasiswa Ekonomi Pembangunan UNNES

Tim Unnes Giat 5 Peduli Gizi! Adakan Penyuluhan dan Demonstrasi Kudapan Sehat di Desa Karanganyar

Diperbarui: 19 Juli 2023   13:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UNNES GIAT 5 Desa Karanganyar, Dokpri

[Penyuluhan Gizi  dan Demonstrasi Pembuatan Kudapan Sehat oleh Tim UNNES GIAT 5 sebagai  Upaya Pencegahan Stunting dan Bentuk Pengimplementasian Wanita Agen Pancasila Desa Karanganyar, Kabupaten Pemalang]

Stunting merupakan ancaman utama untuk kualitas masyarakat Indonesia. Stunting menjadi salah satu penyebab dari tinggi badan anak terhambat, sehingga anak yang terkena stunting lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Stunting muncul karena adanya masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu yang panjang sehingga pertumbuhan pada anak menjadi terganggu.

Dalam upaya pencegahan dan Pengendalian Stunting, Mahasiswa UNNES GIAT 5 mengadakan sebuah kegiatan penyuluhan stunting yang bertemakan “apa itu stunting? dan bagaimana peran wanita sebagai seorang Agen Pancasila  dalam menanggapi permasalahan Stunting”. Dilaksanakannya kegiatan ini merupakan sebuah program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sosialisasi penyuluhan ini merupakan salah satu program kerja dari Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang (PUSBANG KKN UNNES) dan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa UNNES GIAT 5 kepada masyarakat di Desa Karanganyar Kabupaten Pemalang.

Peran ibu sangat dominan dalam tumbuh kembang anak. Bayi sampai anak usia tiga tahun merupakan konsumen yang pasif. Konsumen pasif yang berarti makanan yang dikonsumsi tergantung pada apa yang disediakan ibu. Ibu harus memperhatikan asupan nutrisi yang dikonsumsi anak sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usianya. Asupan nutrisi yang tepat megandung gizi seimbang (nasi, sayur, lauk, buah dan asi) dengan jumlah dan frekuensi pemberian sesuai usia.

Sebelum adanya pelaksanaan sosialisasi penyuluhan stunting, mahasiswa aktif dalam mengikuti kegiatan posyandu di setiap dusun yang ada di Karanganyar. Hal ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan tumbuh kembang bayi/anak. 

Kemudian pada Rabu, 12 Juli 2023 dilaksanakan program penyuluhan gizi sebagai bentuk langkah lanjutan dari pemantauan tumbuh kembang bayi/anak.  Dalam kegiatan ini juga dilakukan demonstrasi pembuatan kudapan sehat yang berguna untuk mengedukasi para ibu agar dapat mengkreasikan dan menciptakan produk yang sehat serta bergizi untuk anak, hal ini sejalan dengan pemberdayaan perempuan serta anak yang masuk pada tema Wanita Agen Pancasila.

Kegiatan yang dilaksanakan di Posyandu Dahlia, Dusun Clapar, Desa Karanganyar, diikuti oleh kader posyandu dan ibu yang memiliki anak dengan rentang usia 6-24 bulan. Dimulai dengan pemaparan materi mengenai arti stunting, penyebab stunting, isi piringku, pengenalan aplikasi “Baby Meal Planner”, serta demonstrasi pembuatan kudapan sehat.

Program pencegahan dan penanggulangan stunting yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa UNNES GIAT 5 ini tidak hanya terdapat sosialisai penyuluhan saja. Dalam Kegiatan tersebut  mahasiswa UNNES GIAT 5 melakukan demo masak makanan sehat dan bergizi seimbang yang mudah murah kepada lebih dari 20 ibu-ibu yang memiliki anak balita di Posyandu.

Pelaksanaan demo masak ini untuk memberikan wawasan mengenai betapa pentingnya makanan sehat dan bergizi seimbang guna pencegahan stunting pada anak – anak. Dalam kegiatan demonstrasi memasak ini mahasiswa GIAT 5 juga memberikan penjelasan tentang kandungan gizi dalam makanan sehat dan seimbang yang terkandung dalam masakan tersebut.

Mahasiswa UNNES GIAT 5 dalam pelaksanaan penyuluhan memberikan tips  tentang cara menyusun makanan sehat dan bergizi seimbang untuk anak – anak serta memilih dan memasak makanan yang tepat sekaligus mengenalkan aplikasi bernama baby meal planner  yang mana aplikasi tersebut dapat dijadikan sebagai panduan untuk Para Ibu dapat memantau tumbuh kembang anak-anak. Karena di dalam aplikasi tersebut berisi resep pembuatan mpasi, dan pengukur data status gizi yang dapat diakses untuk bayi usia 6 bulan – 2 Tahun.

Selama acara berlangsung, para peserta terlihat antusias dan interaktif.  Dibuka  sesi tanya jawab dengan 3 orang penanya, salah satu dari 3 pertanyaan tersebut yaitu bertanya mengenai  mengapa anaknya tidak mau makan mpasi. Dan pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh pemateri yaitu dari mahasiswa UNNES GIAT 5 menegaskan bahwa kembali lagi apakah anak tersebut terlalu banyak mengkonsumsi asinya sehingga si anak tidak masuk untuk konsumsi mpasinya.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline