Lihat ke Halaman Asli

sulistiarini

Nulisnya yang konsisten ya

Depresi

Diperbarui: 18 Januari 2021   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: halodoc

oleh: Sulistiarini

Perhatian, sebelum membaca artikel ini perlu saya sampaikan bahwa, saya menulis artikel ini hanya sebagai tambahan pengetahuan dan ilmu. Jadi mohon kepada para pembaca yang budiman tidak melaukan self diagnostic terhadap diri sendiri setelah membaca artikel ini. apabila dirasa teman-teman sedang dalam kondisi mental dan mood tidak baik dan teman teman tidak mampu mengatasi sendiri, lebih baik teman-teman meminta bantuan kepada ahlinya. 

Depresi adalah kondisi emosi yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan merasa bersalah (tidak bisa tidur, kehilangan selera dan minat dalam melakukan kegiatan sehari-hari). Depresi menurut Dirgayunita dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana seseorang mengalami gangguan emosi atau suasana hati yang buruk. Ditandai dengan kesedihan yang berkepanjangan, putus harapan, perasaan bersalah dan tidak berarti. Sehingga seluruh proses mental (berfikir, berperasaan dan berperilaku) tersebut dapat mempengaruhi motivasi untuk beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari maupun pada hubungan interpersonal.

Mudahnya Depresi bisa dibilang gangguang terhadap kesehatan mental. Adapun ciri-ciri dan gejala depresi adalah ditandai dengan gejala fisik, psikis dan sosial. seseorang dapat dikatakan depresi apabila terdapat minimal 5 gelaja dibawah ini:

Gelaja fisik meliputi gangguan pola tidur (tidur dalam kurun waktu yang melebihi standar, sebaliknya tidak bisa atau sulit tidur), menurunnya minat dalam melakukan aktifitas misalnya hoby atau hal hal yang dulunya disenangi, hilangnya selera makan atau malah makan berlebihan, gelaja penyakit fisik seperti sakit kepala berkelanjutan, masalah pencernaan, sakit lambung dan nyeri kronis, terkadang merasa berat di tangan dan kaki, energi lemah, kelelahan, menjadi lamban, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat dan memutuskan.

Gejala Psikis meliputi merasa cemas, sedih, hampa terus-menerus. merasa putus asa dan pesimis. merasa bersalah, tidak berharga, merasa terbebani dan tidak berdaya/tidak berguna. tidak tenang dan gampang tersinggung. berpikir ingin mati atau bunuh diri. sensitiv, kehilangan rasa percaya diri.

Gejala Sosial meliputi menurunnya aktifitas dan minat sehari-hari (menarik diri, menyendiri, malas), tidak ada motivasi untuk melakukan apapun, hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri.

Penyebab Depresi meliputi faktor biologis, psikologis, dan sosial.

Faktor Biologis penyebab depresi meliputi perubahan mood, jika perempuan perubahan hormon dan monopuse dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. penyakit fisik yang berkepajangan juga dapat menyebabkan stress dan juga dapat menyebabkan depresi.

Faktor Psikologis Penyebab depresi meliputi seseorang yang memiliki kepribadian dependen (tergantung, tidak berdiri sendiri), rendah diri, tidak asertif dan menggunakan ruminative coping (kekhawatiran yang berlebih). salah seorang ilmuan mengatakan ketika seseorang merasa tertekan akan cenderung terfokus kepada tekanan yang mereka rasa dan secara pasif merenungi daripada mengalihkan atau berkegiatan untuk memperbaiki situasi. Pola pikir irasional merupakan pemikiran yang salah dalam berpikir seperti menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang dialami. oleh karenanya seseorang yang depresi cenderung menganggap dirinya tidak dapat mengendalikan lingkungan dan kondisi dirinya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline