Program prioritas nasional (PPN) difokuskan kedalam 5 program yang salah satunya adalah stunting. Stunting adalah kondisi balita yang memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur.
Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Kejadian stunting atau balita pendek saat ini merupakan salah satu masalah gizi yang banyak dialami balita di dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengestimasikan prevalensi balita stunting pada 2020 di dunia mencapai 22 persen atau sebanyak 149,2 juta. Stunting masih menjadi fokus masalah gizi di Indonesia. Tercatat prevalensi stunting di Indonesia dalam tiga tahun terakhir dari 2015 hingga 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan masalah gizi kurang, kurus, dan gemuk (Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Salah satu faktor resiko stunting adalah kondisi remaja dengan anemia atau kurang darah. Anemia dikalangan remaja jika tidak tertangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir maupun stunting.
Indonesia telah menerapkan berbagai macam intervensi untuk menanggulangi stunting, diantaranya adalah intervensi spesifik oleh sektor kesehatan berupa program 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) dan intervensi sensitif berupa penyediaan akses air bersih dan sanitasi. Intervensi lain yang dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan penanggulangan stunting dari masa remaja. Intervensi tersebut muncul pada program 8000 HPK (Rizkiana, Erin, 2022).
Kegiatan aksi bergizi sebagai upaya 8000 HPK perlu kita dukung bersama. Kegiatan aksi bergizi sebagai upaya pencegahan stunting meliputi latihan fisik dengan olahraga rutin setiap hari, penuhi gizi seimbang dengan makan protein hewani setiap hari dan minum sebutir tablet tambah darah (TTD) setiap minggu bagi remaja putri. Mari kita dukung bersama program pencegahan stunting mulai dari remaja. Aksi bergizi bagi remaja, cegah stunting bikin glowing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H