Lihat ke Halaman Asli

Produk Olahan Keripik Bayam sebagai Modal Pemulihan Ekonomi Masyarakat Desa Jombong, Kabupaten Boyolali

Diperbarui: 5 April 2021   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Peta Desa Jombong Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali/dokpri

Sulisti Indriyani 

 Program Studi Akuntansi

Universitas Boyolali

email: indri.map17@gmail.com  

ABSTRAK   

Jombong adalah sebuah desa yang ada di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali Provinsi Jawa Tengah Indonesia. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) "Jombong Berdikari menuju Argopolitan" yang dilaksanakan mulai 20 Februari sampai 30 Maret 2021, masyarakat Desa Jombong dapat dikatakan cukup terdampak pandemi COVID-19. Hal ini disebabkan oleh banyaknya warga yang kehilangan penghasilan akibat wabah tersebut. Dari permasalahan tersebut, potensi Desa Jombong yaitu tanaman bayam digali dan dikembangkan sebagai modal pemulihan ekonomi di era new normal. 

Pendekatan yang digunakan adalah community development yang berorientasi kepada uaya-upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subyek dan sekaligus obyek pembangunan dan melibatkan mereka secara langsung dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat sebagai upaya meningkatkan peran serta mereka dalam pembangunan demi kepentingan mereka sendiri. Hasil dari program ini menunjukkan bahwa pendekatan community development dapat digunakan untuk merangsang ide wirausaha dan membangkitkan semangat warga untuk berinovasi berbasis bahan baku lokal, yaitu sayur bayam.

Kata kunci: produk, olahan, bayam.

 LATAR BELAKANG   

Jombong adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali Provinsi Jawa tengah Indonesia. Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 302.800 Ha . Desa ini memiliki 4 Rukun Warga (RW) salah satunya yaitu RW. 03 (Dusun Jombong). Desa Jombong memiliki jumlah penduduk laki-laki sebanyak 1.250 jiwa, sedangkan perempuan sebanyak 1.210 jiwa, sehingga total 2.460 jiwa. Saat ini dipimpin oleh Kepala Desa yang bernama Bapak Suharno dan dibantu oleh seorang Sekretaris Desa yaitu Bapak Purwoko. Selain kepala pemerintahan tersebut desa Jombong juga dibentuk sebuah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang dipimpin oleh Bapak Muhtarom dan dibantu sekretraris Bp. Sunyoto.  

Di tengah masa sulit pandemi Coronavirus (COVID-19), hampir seluruh sektor terdampak, tak hanya kesehatan. Sektor ekonomi juga mengalami dampak serius akibat pandemi virus corona. Menurut data yang diperoleh dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) "Jombong Berdikari menuju Argopolitan" yang dilaksanakan mulai 20 Februari sampai 30 Maret 2021, masyarakat Desa Jombong dapat dikatakan cukup terdampak pandemic COVID-19. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline