Lihat ke Halaman Asli

Sulis Nashwa Kirana

Seorang pendidik yang belajar nulis

Kecewa? Tak Perlu Berlarut-larut

Diperbarui: 11 Juni 2019   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pixabay.com

Tadi malam saat menonton film animasi saya mendapatkan sebuah kata bijak yang benar-benar sangat mengena. "Kekecewaan adalah kesempatan yang tertunda" kurang lebih demikianlah bunyi dari kata bijak tersebut. 

Entah mengapa tiba-tiba saja saya terhenyak mendengar kalimat tersebut. Karena selama ini saya punya anggapan bahwa kekecewaan adalah hal yang tidak menyenangkan bahkan menyakitkan. Bahkan kekecewaan sama dengan kekalahan.

Namun, saat mendengar kata bijak dari film animasi tersebut. Sayapun jadi tersadar bahwa kekecewaan itu bukanlah hal negatif. Semua tergantung bagaimana kita menyikapinya. Jika kita menganggap kekecewaan adalah hal negatif maka yang akan kita terima adalah hal-hal yang tidak menyenangkan, membuat kita terpuruk dan menjauhkan kita dari kebahagiaan. 

Sebaliknya jika menyikapi kekecewaan secara positif. Maka kita pun akan memperoleh energi yang positif pula. Kita tidak akan mudah menyerah, tidak mengeluh dan bahkan akan kembali untuk mencoba.

Oleh karenanya, saat kita kecewa tidak boleh menangapi dengan sikap yang negatif. Karena hal tersebut akan merugikan diri kita. Marilah kita cari hal positif dari kekecewaan yang kita alami. Kita bisa mengevaluasi secara lebih mendalam terhadap kekurangan yang kita miliki. 

Sehingga kedepannya kita bisa jauh lebih baik lagi. Dari kekecewaan tersebut pulalah kita akan belajar untuk menerima rasa sakit. Sehingga ketika kita berulang kali mengalami kekecewaan atas usaha kita yang belum tercapai. Maka kita tidak akan mudah jatuh. Kita akan menganggap hal itu adalah hal yang biasa. Dan hal tersebut adalah bagian dari perjuangan kita meraih kesuksesan.

Dengan demikian maka tak perlu sedih berlebih jika kita sedang mengalami kekecewaan. Segera ambillah energi positif dari rasa sakit tersebut. Lalu kita gunakan untuk menyusun langkah baru yang lebih gemilang. Semangat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline