Lihat ke Halaman Asli

Cara Mudah Menulis Puisi

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kepalaku, selalu sudah tersedia beberapa kalimat
yang kuingat dari sekian banyak yang pernah singgah
entah untuk sementara entah untuk selamanya.

Aku cuma perlu merubah sedikit-sedikit:
mengurangi beberapa kata yang tidak ingin kubaca
dan menambahkan beberapa kalimat yang ingin kulihat.

Hujan kemarin mengingatkanku pada bibirmu;
bisikkanlah di telingaku agar menjadi puisi.

tik tik tik
bunyi puisi, hujan bukan di atas genting
airnya turun tidak terkira, cobalah tengok
dahan dan ranting, hati dan matanya
basah semua.

sulisgingsul-lisal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline