Lihat ke Halaman Asli

Kondisi alam dan Hutan di Jalur Pendakian Gunung Lawu Via Candi Cetho Saat ini

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sebuah kerusakan kecil akan mengakibat kerusakan global apabila kita hanya mengabaikannya dan tidak menganggapnya sebagai masalah. Malam yang semakin larut mengantarkan kami menuju tempat sunyi dan damai ,hanya suara jangrik dan hewan malam yang menemani kami ,merindukan hijau dan rindangnya pohon pohon yang menaungi dan belaian ruput dan tumbuhan bawah yang selalu membasahi kaki kami seperti dulu,ternyata telah banyak perubahan yang terjadi pada jalur pendakian  via candi cetho tidak ada lagi belaian tumbuhan bawah dan tajuk pohon yang mulai berkurang  yang menyebabkan jalak lawu yang biasa menemani perjalanan kami menuju puncak saat itu mulai pergi dan berpindah tempat,hal tersebut di sebabkan banyaknya pembukaan lahan hutan untuk di jadikan lahan pembuatan kayu arang, dengan cara membakar sebagian hutan untuk di jadikan kayu arang,mungkin sebagai  menambah penghasilan mereka selain di bidang pertanian,setapak demi setepak kami lalui kondisi hutan semakin memprihatikan log kayu sudah tersusun rapi di kanan kiri setiap pos peristirahatan. Ada benarnya lagu yang dinyanyikan Iwan fals “panggilan dari gunung turun  ke lembah lembah kenapa nadamu murung langkah kaki gelisah,kau bawa persoalan cerita duka melulu” ,segala upaya sudah dilakukan dari instansi terkait dan masyarakat sekitar untuk menanggulangi hal tersebut ,seperti penanaman pohon di tempat tempat yang  rawan kebakaran pada setiap tahunnya ,tapi kenyataannya bagaikan hujan sehari di balas dengan panas setahun ,hal ini terjadi karena kurangnya sosialisasi dan penyuluhan tentang lingkungan dan kehutanan kepada masyarakat sekitar hutan,atau mungkin ada yang salah di dalam penyampaian pelatihan dan peyuluhan kehutanan yang di lakukan instansi pada setiap minggunya, sehingga banyak masyarkat yang enggan dan kurang paham untuk menjaga fungsi  hutan dan melestarikan alam ditambah permintaan kebutuhan kayu arang di pasar melonjak tinggi  adakah unsur keterkaitannya dengan tabung gas yang sering meledak sehingga banyak masyarakat beralih kembali ke kayu arang dan kayu bakar? bila hal tersebut di biarkan terus menerus maka hutan dan beserta penghuni serta sumber daya alam yang ada di dalamnya hanya sebuah pengantar dongeng sebelum tidur untuk anak cucu kita, apabila tidak ada sebuah tindakan kongkrit di dalam melestarikan alam dan lingkungan. sebaiknya sudah saatnya bagi kita pemerhati lingkungan dan pecintaalam untuk turut serta membantu masyarakat dan pemerintah di dalam mengelola dan melestariakan alam dengan berbagi sumbangan dengan bentuk apapun dan kemampuan yang kita miliki.  lahan kayu arang di pos 3 gn lawu jalur candi cetho lahan kayu arang disalah satu punggungan antara pos 4 dan savana 1 lahan kayu arang di atas pos 4 jalur candi cetho




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline