Lihat ke Halaman Asli

Talang Berlapis Kuningan ‘Serpihan Jejak’ Salayar di Masa Lampau

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13990147072134366093

K

[caption id="attachment_334384" align="alignleft" width="150" caption="(Baki) Berlapis Kuningan dan Perlengkapan Ala Kerajaan Masa Lampau "][/caption]

ompasiana – Selayar : Legenda keberadaan kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, ternyata bukanlah sekedar isapan jempol. Terbukti, masih sangat banyak ditemukan benda-benda peninggalan cagar budaya masa lampau yang oleh masyarakat lokal diyakini sebagai bahagian yang tak terpisahkan dari fakta sejarah kedikjayaan kerajaan-kerajaan kecil di daratan Bumi Tanadoang, pada era masa lalu.

Dari beberapa literatur dan catatan sejarah yang ada, benda-benda peninggalan berupa pernak-pernik perlengkapan kerajaan berbahan dasar kuningan di Kabupaten Kepulauan Selayar menyimbolkan status dan derajat keturunan pemilik barang pusaka bersangkutan.

Pemilik barang-barang pusaka sejening talang (baki kuningan) dan perlengkapannya, bahkan banyak disebut-sebut sebagai anak ataupun keturunan garis kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar yang diperkirakan mulai tumbuh dan berkembang pada kisaran Abad ke 13 atau yang lebih tepatnya, pada masa pemerintahan Majapahit, sebagaimana ungkapan catatan sejarah buku Kartagama Pupuh XIV.

Kitab Kartagama karya Mpu Prapanca, telah secara jelas menyebutkan, nama Selayar sebagai sebuah bahagian tak terpisahkan dari wilayah kekuasaan Majapahit dan kemudian disusul oleh penyebutan status kedudukan Selayar pada Abad ke 17 yang pada masa itu, masih berada dibawah kekuasaan kerajaan Gowa.

Benda-benda peninggalan berbahan dasar kuningan di Kabupaten Kepulauan Selayar, konon hanya dapat dijumpai di rumah kediaman seorang “OPU” sebutan, bagi mantan penguasa wilayah di zaman kolonial Belanda.

Keberadaan benda peninggalan, berupa perbak-pernik perlengkapan kerajaan berbahan dasar kuningan di rumah kediaman Muh Yusuf Djongke di ruas Jl. Kenari No. 18 Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, menjadi salah satu bukti nyata, betapa daerah di semenanjung Provinsi Sulsel tersebut memiliki keanekaragaman khasanah budaya dan sejarah terpendam yang menarik guna dijadikan sebagai bahan penelitian untuk mengungkap asal-muasal dan sejarah keberadaan Kerajaan-kerajaan kecil di Kabupaten Kepulauan Selayar.

Lebih jauh, status keberadaan benda-benda bersejarah di Kabupaten Kepulauan Selayar, telah hadir menyempurnakan posisi daerah berjuluk Bumi Tanadoang tersebut sebagai daerah tujuan wisata terpadu bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara dan para peneliti sejarah dari seluruh belahan dunia. (fadly/soel)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline