Aku rasa  hati bukanlah piring
Dibanting lantas pecah berkeping-keping dan tak bisa utuh lagi.
Tuhan tidak menciptakan kita serapuh itu kawan,
Kita dibekali dengan logika, kemampuan berpikir jauh menatap masa depan dan pilihan-pilihan
Ketika kita sakit hati, pilihan kita memaafkan atau tidak?
Berpikir apakah kita harus tetap berada dihidup orang yang menyakiti kita atau pergi dan berlalu begitu saja.
Aku lebih menyukai menyebut hati bak Puzzle.
Ya, Puzzle Hidup...
Bisa dijatuhkan berkali-kali lalu hancur berantakan,
Tapi...
Kita bisa menyusunnya kembali...