Lihat ke Halaman Asli

Mencecap Manisnya Salak Madu

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

100_6580

Mencecap Manisnya Salak Madu

Minggu, 27 September 2009, saya berkesempatan menikmati manisnya salak madu, bukan hanya sekedar salak madu Balerante, tetapi juga salak madu Sukomartani. Tandan Salak Madu

Salak Madu adalah salah satu salak unggulan Kabupaten Sleman yang memiliki produktivitas tinggi, berkualitas cukup baik, daging buah tebal dengan tekstur lembut dan rasa manis spesifik seperti madu.Salak madu memiliki ciri kulit dengan sisik yang tersusun teratur membentuk garis lurus dari bagian bawah buah ke ujung pada salah satu sisinya, berbeda dengan salak pondoh dan gading memiliki kulit buah dengan sisik yang tersusun teratur seperti susunan genteng. Saat ini, ada dua varian salak madu yang dikembangkan di Sleman, yaitu: 1. Salak Madu Balerante, yang sudah dilepas sebagai varietas unggulan. 2. Salak Madu Sukomartani yang juga dikenal sebagai salak madu Probo. Perbandingan sifat fisik buah salak madu, salak pondoh dan salak gading seperti terlihat di tabel di bawah ini.

madu

Perbandingan Buah Salak Madu Balerante, Salak Madu Soka, Salak Pondoh dan Salak Gading [Sumber: Si Manis Madu dari Sleman] Salak madu memang lebih enak dari salak pondoh super, apabila daging buah dipencet dengan jari akan keluar cairan seperti madu, cairan ini tidak dijumpai pada salak pondoh dan salak gading. Kelebihan salak madu, disamping rasanya yang juicy, harganya relatif lebih mahal dan populasinya masih sedikit. Kekurangannya, market untuk salak madu belum terbentuk seperti salak pondoh

Salak madu yang pertama saya nikmati, adalah salak madu Balerante. Kebetulan setelah selesai silaturahmi ke rumah Budhe-Budhe istri saya, saya singgah di rumah Pak Dhe Syaean di dusun Kelor. Seperti biasanya saya menegok kebun belakang rumah yang ditanami salak pondoh dan akan dijadikan kebun salak nusantara. Ketika sedang melihat-lihat tanaman, mBak Ungah -budhenya Af- memberitahu kalau ada salak madu Balerante yang sedang berbuah. Saya kemudian mencari pohonnya, dan beruntung masih menemukan sisa-sisa salak madu yang masih ada di tandan.

100_6581

Buah Salak Madu

Saya kemudian memetik buah yang paling besar, dan mengupasnya. Seperti salak pondoh dan salak-salak lainnya, buah salak terdiri dari tiga bagian, kebetulan yang saya kupas 1 kecil dan 2 besar, yang besar berbiji dan yang kecil tidak. Yang kecil rasanya seperti salak pondoh biasa, kejutan baru saya temukan ketika saya menikmati buah bagian yang besarnya. Rasanya manis, juicy, berair, cocok dengan namanya salak madu.

100_6582

Menikmati Salak Madu Balerante

Saya pun kemudian mengambil 2 dari 3 buah yang masih tersisa di tandannya, satu saya makan sendiri dan satu lagi saya berikan kepada istri saya, yang segera mengupas dan menikmatinya. Tidak memerlukan waktu yang lama bagi kami untuk menghabiskan salak, dan rasa manis salak masih tersisa ketika kami selesai menikmatinya. Setelah menikmati salak madu, kami pun pulang ke rumah di Kendal.

100_6588

Menikmati Salak Madu Soka

Keberuntungan, ternyata tidak menjauh dari kami hari ini, karena ketika kami sedang duduk-duduk di depan rumah, Yus datang ke rumah membawa 3 buah salak yang penampilan fisiknya cukup mempesona. Salak yang dibawa Yus, merupakan sampel salak madu Sukomaratani yang akan kami beli bibitnya. Buahnya relatif besar, warnanya coklat cerah, menarik. Saya kemudian mengupas salah satunya, dan menikmati buahnya, rasanya hampir sama dengan salak madu balerante, hanya sedikit kalah manis dan kalah juicy. Namun secara umum penampilan salak madu sukomartani lebih menarik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline