Lihat ke Halaman Asli

Sulasmi Kisman

Warga Ternate, Maluku Utara

Perempuan Penggembala Sapi

Diperbarui: 9 Desember 2020   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pengertianku.com

Diantara hijauan rumput gajah, tersungkur beberapa insekta

Perempuan dengan keringat bercucuran masih erat menggenggam belati

Sapi-sapi yang ada di kandang-kandang berbahan bambu seadanya perlu segera diberi makan

Rumput-rumput yang lain tak bisa diambil begitu saja

Disisi jalan sebelahnya rumput tidak tumbuh, tanah-tanah sudah  berganti jalanan aspal

Perempuan dengan keringat yang hampir turun di pipi masih erat menarik tali menuntun sapi ke padang gembala

Tetapi bukan sekarang, itu  dulu

Ketika proyek-proyek bangunan pencakar langit belum sampai di kampung ini

Sementara setiap hari sapi-sapi masih harus mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengunyah paling tidak 30 persen hijauan pakan

Sembari menuntun sapi dengan tangan kiri, tangan kanan perempuan penggembala sapi menggenggam erat ember kecil untuk wadah air minum

Dulu sapi-sapi dengan leluasa meneguk jernihnya air meski sumber mata airnya jauh di ujung kampong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline