Dari kaca jendela ku lihat banyak pengharapan
Dari cermin yang memantulkan cahaya di depannya ku temukan banyak perasaan menggema tak kasat mata
Di bawah pepohonan yang rimbun
Ku temukan seorang gadis sedang menyeka derita
Bulir-bulir air mata di pipinya sewarna
Diantara gemericik ombak yang membahana
Di bawah semak-semak belukar
Ku temukan sepasang kekasih saling menuduh, menerkam meski tak menyisakkan luka
Di bawah langit pengharapan kupergoki perasaan-perasaan yang tak terbalaskan
Dendam bersemayam, luka tersayat dan histeris teriakannya cukup memekakan...
Dari kaca jendela kutemukan bidadari mengumpulkan sayap-sayap pengharapannya...
Di atas butiran-butiran pasir enigma
Diantara kepastian yang hilang dengan kencangnya gemuruh
Di batas penglihatan yang kasat
Percikan-percikan api pengharapan disematkan
Dari batin penglihatan
Ku temukan perempuan tetap bercermin rasa
Tak jauh dari tepian terlihat jelas semburat pengharapan terpancar dari wajahnya yang papa....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H