Lihat ke Halaman Asli

Sulasmiati Yapas

Hidup harus selalu bermakna

Puisi | Mendiamimu

Diperbarui: 10 Desember 2019   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kuterengah mendiamimu,
Di antara rerimbunan kebon apel merah.....
Di antara tanjakan aspal hkmu
Mengkilat legam menggeliat

Terik mentarimu mendesah
Semakin kuterdiam sekuat diri
Kau semakin mendekat resah,
Kota Batu terindah menyimpan kenangan bersama itu

Pucuk-pucuk pinus menyambut mesra hadirnya kau dan aku,
Mendayu sendu merayu kalbu
Menatap mata suka tertambat
Bersambut gembira warnai
Indahnya harimu ...

Jurang-jurang terjal
Merasa lelah dan kesal
Adakah harimu kan hadir...?
Hampiri kisah senja yang
Tak kan mau terusik berbalik

Kini kebon apel,pucuk pinus, dan hk legam hitammu tersenyum menatap pengobat dahaga...
Pelega hausnya rasa...

Pagi ini....tanpa terasa
Kau telah menjadi
Sosok paruh baya selalu tangguh mengayomi keluarga
..................................
Teruslah berjuang buat kami
Keringatmu adalah inspirasiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline