Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Lia Amalia Sulaksmi sejak mengenalmu lewat hamparan ruang sunyi biduk yang terlahir kembali. kini bermukim di antara asma melilitkan batin, memilin semesta anganku bukan satu tapi seribu muaranya hanya padamu.
adakah sebuah pohon kau cipta demi menarikan godaan nyata di atas sana istana menanti, tapi alpa dan lupa memanja seperti akhir derita
sejak mengenalmu lewat hamparan ruang sunyi aku tak ingin Tuhan lain seperti katanya: kapitalisme apapun itu aku duduk, berdiri, berjalan bernafas kuhembus dalam dalam muaranya hanya padamu.