Gadis bernama Irene Magdalena Gea (9), adalah gadis cilik yang masih duduk dibangku kelas 3 SD di Kecamatan Mertoyudan Magelang ini tinggal sendirian di rumah. Hal ini dikarenakan sang nenek harus isolasi di Rumah Sakit karena reaktif covid 19. Irene siswi disalah satu Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Mertoyudan ini sangat tegar, tabah, ikhlas dan sangat dewasa. Cobaan yang dialami gadis kecil ini seolah memberikan sebuah pelajaran arti hidup dalam kemandirian dan kesendiriannya.
Sikap dan perilaku yang sangat mandiri dan dewasa ini ditunjukkan oleh Irene, tatkala ada kunjungan dari Desa, Babinsa dan Kamtibmas untuk mengulurkan bantuan.
Sebenarnya Irene tinggal bertiga bersama nenek dan pamannya di sebuah perumahan yang sederhana. Tetepi ketika neneknya di rawat di Rumah Sakit, pamannya menunggu sehingga Irene sendirian.
Lalu pamannya juga harus di SWAB untuk memastikan terpapar atau tidak. Dikala seperti ini tentunya Irene harus isolasi mandiri di rumah sendiri, sembari menunggu hasil SWAB dari Rumah Sakit. Dalam kesendiriannya inilah Irene mampu bersikap dan berpikir dewasa.
Ketika ditanya dari Desa atau tetangga, Irene dengan tegar dan sikap dewasanya mengatakan tidur sendirian dan berani. Untuk mengisi waktunya sehari-hari ia habiskan dengan membaca buku-buku sekolah dan belajar.
Di rumah kontrakannya tidak mempunyai Televisi padahal anak seusianya TV sebagai tontonan hiburan. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sendiri dicukupi oleh tetangganya.
Begitu pula komunitas Gereja setempat juga memberikan bantuan untuk mencukupinya. Adapun tetangga sendiri terus memantau dan mengawasi kegiatan Irene selama isolasi sendiri. Agar anak betul-betul dalam keadaan sehat dan baik-baik saja.
Di Jawa Tengah sendiri gagasan Gubernur untuk Jogo Tonggo memberikan pengaruh untuk saling memberi dan mengasihi bagi yang membutuhkan. Termasuk kesadaran tetangga Irene untuk mempraktikan konsep yang digagas oleh geburnur dengan saling menolong dan membantu.
Sementara dikutip dari borobudurnews.com bahwa Kepala Desa juga sudah sangat peduli, bahkan sampai Irene akan dibawa dan dirawat oleh Kepala Desa.
Tetapi Kades akan menunggu hasil SWAB Irene untuk segera mengetahui terpapar atau tidak. Apabila tidak dan hanya isolasi mandiri saja akan langsung segera dibawa dan dirawat di rumahnya. Itulah bentuk kepedulian dari para tetangga dan kepala desa yang merasa iba atau tidak tega dengan kondisinya.
Aktifitas neneknya sendiri adalah berjualan kue bolang baling keliling ke kawasan perumahan dan kampong sekitar kontrakannya. Terkadang Irene selepas sekolah juga ikut dan membantu jualan neneknya memakai sepeda. Ini demi untuk memenuhi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari.