Salah satu kelompok Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) dari Universitas PGRI Wiranegara, Kota Pasuruan, Jawa Timur dalam program kerjanya menyelenggarakan sosialisasi yang bertema "Upaya UNIWARA dalam Peningkatan Pendidikan Tinggi di Era Pandemi Covid-19" kepada rumah tangga dengan sasaran utama yaitu, para remaja di Kota Pasuruan yang masih sekolah dan sudah lulus sekolah.
Kuliah Kerja Nyata atau biasanya disebut dengan KKN pada saat pandemi memberikan perubahan dan tentunya perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya, KKN harus tetap terselenggara akan tetapi harus membatasi interaksi langsung, upaya tersebut merupakan dalam mencegah dari penyebaran covid-19. Sehingga KKN pada saat pandemi yang diselenggarakan Universitas PGRI Wiranegara, Kota Pasuruan, menjadi Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah atau KKN-DR
Sosialisasi tersebut diselenggarakan secara daring via Zoom pada pagi tepatnya pukul 10.00 WIB, respon dari masyarakat begitu cukup baik dalam kegiatan sosialisasi tersebut yang diselenggarakan secara daring. Dibuktikan dengan partisipasi peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut sesuai target yaitu kalangan remaja Kota Pasuruan, para peserta tepat waktu sehingga acara KKN-DR tersebut berjalan dengan lancar.
Pada sosialisasi tersebut ada tiga materi yang disampaikan kepada peserta, dan dimana setiap pemateri menjelaskan setiap materi-materi. Tiga materi tersebut diantaranya adalah, pertama materi seputar "Pendidikan Tinggi" yang disampaikan oleh Siti Afifah, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris. Kedua, materi seputar "Beasiswa Kuliah di Indonesia" yang disampaikan oleh Aditya Firmansyah, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris.
Berikutnya adalah materi yang terakhir, yaitu "Sosialisasi Hidup Sehat di Masa Pandemi" yang disampaikan oleh Avionisa Dwi Rahmawati, Mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris. KKN-DR ini mengambil tema pokok upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap perguruan tinggi, mengusung salah satu bentuk program pemerintah.
Kualitas sumber daya manusia di Negara Indonesia memang membutuhkan peningkatan dan perkembangan, sehingga pemerintah, masyarakat, dan perguruan tinggi saling bekerja dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang mumpuni untuk menjawab tantangan pada era revolusi industri di masa pandemi covid-19.
Ketika keadaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, maka solusinya adalah perguruan tinggi merupakan solusi yang tepat, supaya berjalan tujuan tersebut maka perguruan tinggi membutuhkan partisipasi masyarakat terhadap perguruan tinggi. Ketiga elemen tersebut saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Perguruan tinggi merupakan objek dalam meningkatkan kemampuan kognitif, analisis, dan lainnya, dimana semua pengetahuan tersebut berguna dan bermanfaat dalam kehidupan.
Pemerintah juga harus terlibat dalam mendorong upaya tersebut, maka dari itu bukti dari pemerintah berkontribusi pada pemberian beasiswa kuliah pada mahasiswa dalam keadaan ekonomi yang kurang mampu sedangkan keinginan berkuliah itu ada. Materi seputar beasiswa disosialisasikan karena dorongan supaya masyarakat mengetahui bahwa untuk memasuki perguruan tinggi bukan soal ekonomi yang menjadi pertimbangan.
Masyarakat masih belum banyak yang mengetahui beasiswa, hal tersebut dibuktikan ketika pada sesi tanya-jawab para peserta sangat berantusias dalam menanyakan terkait beasiswa. Keinginan berkuliah mulai tumbuh dari para peserta, dorongan tersebut muncul ketika materi seputar perguruan tinggi disampaikan. Para peserta tidak merasa jenuh karena para pemateri dan moderator dapat membuat keadaan menjadi santai tetapi tetap fokus sehingga pemahaman yang didapat lebih baik.
Tidak mengesampingkan keadaan pandemi covid-19, acara sosialisasi tersebut menjelaskan dengan jelas pola hidup yang sehat di masa pandemi covid-19. "Dengan pola hidup sehat akan menciptakan harapan hidup lebih lama. Manfaat lain yang kita dapatkan yaitu meningkatkan imun tubuh. Imun tubuh dapat mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh kita, termasuk virus Covid-19." Ujar pemateri.
Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan pada masyarakat, salah satunya yang paling vital adalah ekonomi. Ketika kondisi ekonomi individu mulai terancam maka individu akan mengesampingkan lainya termasuk untuk menempuh pendidikan perguruan tinggi dan memilih bekerja saat lulus sekolah, sedangkan perguruan tinggi merupakan kebutuhan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia.