Lihat ke Halaman Asli

Sukron

mahasiswa Universitas Jember angkatan 2018

Mahasiswa KKN UNEJ Latih Pembuatan Pupuk Organik dan Pestisida Nabati dengan Memanfaatkan Limbah Pertanian

Diperbarui: 1 September 2021   08:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sukron merupakan peserta KKN Back To Village III Universitas Jember  dari program studi Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian. Sukron memilih topik Program Literasi Desa pada Masa Covid 19 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Dr. Yudha Nurdian, M.Kes. KKN dilaksanakan mulai 11 Agustus 2021 sampai 9 September 2021. KKN BTV III dilaksanakan secara daring dan mandiri di desa masing-masing, dikarenakan adanya PPKM di masa Pandemi Covid 19. Setiap kegiatan yang dilaksanakan tetap memperhatikan protocol kesehatan berupa memakai masker, face sield, sarung tangan lateks, dan selalu membawa handsanitaiser guna meminimalisir terjadinya penularan Covid 19.

Sukron memilih sasaran seorang petani di Desa Sumbercanting Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso. Desa sumbercanting memiliki lahan pertanian yang cukup luas dan mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. sehingga kegiatan yang dilakukan selalu dalam lingkup pertanian, mulai dari budidaya berbagai komuditas sampai ternak hewan. Dari banyaknya kegiatan tersebut menyebabkan adanya limbah pertanian. Para petani di Desa Sumbercanting maoritas tidak mengetahui bahwasanya limbah memiliki banyak manfaat, salah satu contohnya yaitu limbah pertanian sebagai bahan pupuk organic dan pestisida nabati.

Adanya masalah diatas, sukron membuat program kerja berupa edukasi dan pelatihan. Edukasi yang sukron berikan terkait manfaat limbah pertanian yang sebenarnya bisa dijadikan pupuk organik dan pestisidan nabati beserta metodenya. selain itu dengan suksesnya pembutan pupuk organic tersebut bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia. Apalagi harga pupuk kimia pada masa pandemic ini terbilang maha, dan hal tersebut dapat meminimalisir pengeluaran biaya untuk budidaya. Setelah memberikan edukasi, sukron memberikan pelatihan. Pelatihan dilaksanakan secara langsung dengan sasaran. Dengan dimanfaatkannya limbah pertanian, lingkungan bisa lebih sehat dan bersih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline