Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Jati Diri yang Jelas Tentang Para Penulis Kritik dan Politik

Diperbarui: 31 Agustus 2018   16:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: NouraBooks

Tulisan kritis Kompasianer Giri Lumakto dengan tajuk "Ujaran Kebencian di Jagat Maya dan Potensi Konflik dalam Masyarakat", mengerucutkan keprihatinan saya tentang pemanfaatan citizen media secara tidak tepat.

Di sini secara spesifik tentang karya tulisan atau artikel yang bertujuan kritik atau penyampaian pandangan politik.

Sebelum tulisan ini, saya kemarin menulis tentang pemanfaatan media sosial sebagai sarana penyampaian kritik dan pandangan politik dengan tajuk "Karya Tulisan sebagai Media Kritik dan Politik".

Terkait dengan itu saat ini memang semakin banyak orang yang menggunakan blog rame-rame, sebagai contoh Kompasiana, untuk sarana penympaian kritik dan pandangan politik, hanya sayangnya banyak sekali yang menggunakan identitas tidak jelas dan nama fiktif yang aneh-aneh.

Fenomena seperti ini sungguh berbahaya, apalagi di tahun politik ini dan di mana masih banyak warga kita yang memiliki kesadaran politik yang belum dewasa.

Orang yang tidak jelas jatidirinya menulis kritik secara tidak jelas atau bisa dikatakan juga sebagai fitnah. Selain itu ada juga penulis dengan akun abal-abal yang gencar menyampaikan pandangan politik yang ngawur dan nyinyir.

Menyikapi situasi yang cukup membahayakan ini mungkin ada baiknya citizen media, secara khusus Kompasiana, untuk menertibkan para Kompasianer yang tidak jelas jatidirinya. Lebih mendekati prosedur penulisan seperti media mainstream mungkin lebih baik.

Artinya, Kompasianer yang tidak jelas identitasnya, tidak menyertakan scan KTP alias belum terverifikasi sebaiknya dibatasi dalam penyampaian tulisan kritik atau pandangan politik yang nyrempet panas.

Memang, admin Kompasiana sudah melakukan 'screening' terhadap tulisan yang 'berpotensi membuat keruh' tetapi saya kira perlu diperhatikan juga tentang fenomena kompasianer abal-abal yang 'berbahaya' ini.

Usulan saya di atas pasti akan mengundang protes dari beberapa Kompasianer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline