Setiap kali bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri pasti suasana selalu dipenuhi dengan kemurahan hati. Semakin banyak diantara kita yang bersedekah dengan membagikan zakat atau bersedekah dalam bentuk parsel lebaran. Parsel lebaran yang kita bahas di sini tentu bukan parsel dari instansi tempat kerja kepada karyawannya melainkan parsel dari para dermawan kepada para fakir miskin.
Dalam hal ini kita tidak akan membahas tentang seberapa besar nilai uang serta barang yang dibagikan maupun ujudnya melainkan cara atau mekanisme pembagiannya. Selama ini pembagian selalu dilakukan dengan mengumpulkan atau mengundang para penerima zakat atau parsel ke rumah atau suatu tempat yang ditentukan oleh para dermawan atau panitia pembagi. Selanjutnya para penerima harus saling berdesakan dan tak jarang harus saling berebutan. Akibat mekanisme pembagian seperti itu sering terjadi musibah, korban pingsan atau bahkan meninggal di pihak para penerima zakat atau bingkisan lebaran.
Alangkah bijaksananya apabila pembagian sedekah itu diberikan dengan cara mengunjungi para penerima, sekaligus ungkapan silaturahmi. Jika itu merepotkan karena para penerima jumlahnya sangat banyak, para dermawan bisa minta bantuan ketua RT dimana para fakir miskin penerima sedekah tinggal. Serahkan saja kepada aparat RT untuk membagikannya.
Seandainya pemberian sedekah ini juga bertujuan untuk 'pamer', maaf, toh tidak perlu membuat para penerimanya berdesakan dan jadi korban. Dengan cara pembagian mengunjungi para penerima atau melibatkan ketua RT pun si dermawan bisa melibatkan awak pers untuk meliput dan juga memasang spanduk.
Demikiaanlah sedikit saran sederhana apabila kita ingin menjadi dermawan tanpa menimbulkan korban. Bersedekah bisa kita lakukan tanpa musibah. Kemudian tak ada jeleknya kita ingat nasehat bijak "jikalau tangan kananmu memberi jangan sampai tangan kirimu mengetahuinya". Selamat bersedekah dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah.
Salam damai penuh cinta.
***
Solo, Rabu, 6 Juni 2018
Suko Waspodo