Lihat ke Halaman Asli

[FR] Surga dan Neraka

Diperbarui: 15 Juli 2015   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu kali seorang saleh diperkenankan oleh Allah untuk memperoleh pengetahuan lebih dahulu tentang kehidupan yang akan datang. Dalam pintu gerbang surgawi, dia dibawa masuk ke dalam satu ruangan yang sangat luas dimana dia dapat melihat semua orang duduk pada meja perjamuan. Meja itu penuh dengan hidangan yang semuanya lezat tetapi anehnya tidak sepotong pun makanan yang terjamah. Tentu saja orang itu sangat heran melihat orang-orang yang duduk pada meja tersebut sebab mereka sungguh teramat kurus karena menderita kelaparan dan tetap terus mengeluh minta makan meskipun makanan ada tersedia di depan mereka.

Dengan penuh rasa penasaran, kemudian orang itu bertanya kepada penuntun surgawi, “Jika mereka lapar, mengapa mereka tidak segera mengambil bagian dari perjamuan yang tersedia di depan mereka?” Penuntun itu pun berkata, “Mereka masing-masing sendiri tidak akan dapat memberi makan kepada dirinya sendiri. Jika engkau perhatikan, tangan setiap orang diikat lurus, sehingga bagaimanapun usahanya, dia tidak mungkin dapat memasukkan makanan ke dalam mulutnya.” “Sungguh, ini neraka”, kata orang saleh itu ketika mereka meninggalkan ruangan itu.

Penuntun itu selanjutnya menghantar dia ke seberang ruangan besar ke dalam sebuah ruangan lain yang juga tak kalah luasnya. Orang saleh itu mengamati bahwa di atas meja perjamuan penuh dengan makanan pilihan yang paling lezat. Dia memperhatikan dengan sangat takjub bahwa mereka yang duduk di meja perjamuan itu diberi makan cukup, senang dan berbahagia. Dia sangat tertegun melihat bahwa mereka juga terikat tangannya lurus. Dalam kebingungannya, dia berpaling kepada penuntun surgawi itu dan bertanya, “Bagaimana mungkin mereka itu bisa diberi makan dengan cukup, padahal mereka juga tidak mampu memberi makan dirinya sendiri?”

Penuntun itu pun menjelaskan, “Silahkan engkau perhatikan.” Orang saleh itu melihat dan mengamati bahwa mereka saling memberi makan. Dia berseru, “Sungguh, ini memang surga!” “Sungguh, ini surga!”, penuntun menyambung. “Seperti engkau lihat sendiri, perbedaan antara neraka dan surga terletak dalam hal bekerjasama dan melayani satu sama lain.”

Salam damai penuh cinta.

***
Solo, Rabu, 15 Juli 2015
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community.

Silahkan bergabung di group Fb Fiksiana Community.

Ilustrasi: kumpulanmisteri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline