Lihat ke Halaman Asli

Merindukanmu tanpa Akhir

Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

senja merambat beranjak malam
paduan suara belalang mendesah
tercekat rasa kangen mencekam
gurauan selalu menghapus gundah

sisa hujan siang basahi kursi taman
obrolan katak riuh terdengar serak
terpekur sendiri sepi tak berkawan
hasrat bersua mendesak dada sesak

serangga malam rubungi lampu pijar
kelelawar menyentuh basah daun
meraih bayangmu muram tersamar
inginku hibur dalam canda santun

kotak musik alunkan nada sendu
menembus telinga susupi sunyi hati
lirih dendangkan tembang merdu
adakah kau dengar asaku sejati

jengkerik merintih perih mengusik
berharap rembulan mustahil hadir
piluku membiru dalam menukik
sadari merindukanmu tanpa akhir

***
Solo, Sabtu, 16 Februari 2013
‘salam hangat penuh cinta’
Suko Waspodo
www.sukowaspodo.blogspot.com
Ilustrasi: ArtPics On Fb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline